Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SETELAH berhasil mengungkap komplotan Andi Lala dalam kasus pembunuhan sekeluarga di Jalan Mabar, Medan Deli, kali ini tim petugas Polrestabes Medan berhasil mengungkapkan kasus pembunuhan sekeluarga lainnya di Medan.
Polisi berhasil meringkus lima orang tersangka pelaku pembakar rumah yang menewaskan empat penghuninya di Jalan Milala, Medan Tuntungan, Medan, Sumatra Utara, Rabu (5/4) lalu. Dua dari lima tersangka yang diringkus ialah wanita yang disebut-sebut sebagai otak pelaku.
"Pembunuhan yang dilakukan para tersangka ini lebih sadis dan kejam dari peristiwa pembunuhan sekeluarga di Mabar, Medan Deli," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho, kepada wartawan di Medan, Selasa (18/4).
Lima tersangka yang terdiri atas otak pelaku dan pembunuh bayaran ini ditangkap di lokasi berbeda. Terakhir, petugas meringkus salah seorang tersangka otak pelaku pembunuhan sadis di Provinsi Riau.
Sayangnya, Sandi belum bersedia mengungkapkan kelima tersangka yang diduga membakar empat korban di dalam sebuah rumah di Jalan Milala, Kecamatan Tuntungan, Medan, itu.
Empat korban yang terdiri atas nenek, ayah, dan dua anaknya yang masih balita tewas mengenaskan dengan kondisi hangus terbakar.
"Para pelaku sengaja membakar rumah korban dengan menggunakan bensin. Seluruh pintu masuk dan keluar sengaja dibakar terlebih dahulu oleh tersangka hingga para korban tidak dapat menyelamatkan diri," jelas Sandi.
Diduga, kasus pembunuhan ini dilatarbelakangi masalah jual beli tanah. Menurut Sandi, tersangka menjual sebidang tanah kepada korban, lalu tersangka menolak menyerahkan surat tanah kepada korban.
Seperti diberitakan di Media Indonesia, edisi Kamis (6/4), empat penghuni rumah di Jalan Milala, Kecamatan Medan Tuntungan, ditemukan tewas mengenaskan karena terjebak api. Mereka ialah Marita Sinuhaji, 58, dan anak kandungnya bernama Frengki, 31. Selain itu, dua cucu korban yang juga anak kandung Frengki turut tewas terbakar yaitu Kristin, 3, dan Selvy, 5.
Sementara itu, setelah menjalani operasi di kepala, kondisi kesehatan korban selamat dari pembunuhan satu keluarga di Lingkungan 7 Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kinara, 4, sudah mulai membaik.
Menurut tim medis yang merawat Kinara, masa pemulihan kurang lebih 10 hari dan kemudian akan kembali dirawat di RS Bhayangkari. Namun, saat ini bocah yang menyaksikan keluarganya dihabisi secara kejam oleh Andi Lala dan dua rekannya itu membutuhkan dampingan psikologis.
Untuk kebutuhan ini, Tim Penggerak PKK Sumut akan terus melakukan pendampingan psikologis secara intens kepada Kinara.
"Setelah kita jenguk pascaoperasi, Kinara saat ini yang paling dibutuhkannya adalah pendampingan secara psikologis. Sebab, setelah kedua orangtuanya tiada begitu juga abang dan kakak kandungnya, tentu ini sangat berat bagi Kinara. Belum lagi trauma yang dialaminya tentu akan sulit dihilangkan, makanya dia sangat membutuhkan pendampingan psikologis," ujar Evi Sitorus, Ketua Tim Penggerak PKK kepada wartawan di RS Bhayangkari Medan. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved