Pisang Tanduk yang Memberikan Harapan

Akhmad Safuan/X-5
18/4/2017 06:09
Pisang Tanduk yang Memberikan Harapan
(Warga memilih tumpukan benih tanaman pisang tanduk yang dibagikan kepada kelompok jemaah musala di Desa Timbrangan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (16/4). -- MI/Akhmad Safuan)

SUASANA Desa Timbrangan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, belakangan ini tampak bergairah. Penduduk desa itu menyambut sukacita dengan adanya program PT Semen Indonesia untuk meningkatkan perekonomian warga.

Area lahan warga yang bertahun-hatun tandus karena tidak disentuh kini mulai digarap. Ribuan batang tanaman pisang tanduk yang sebelumnya tidak pernah tumbuh di desa itu saat ini seperti menjadi ‘penghuni’ mayoritas.

Ratusan jemaah dari lima musala (At-Taqwa, Al-Amin, Barokatul Falah, Al-Iklas, dan Al-Hikmah) terlibat dalam budi daya tanaman buah tersebut di desa mereka. Sebagian warga penggarap ialah yang tidak terserap langsung di pabrik semen di Rembang yang baru berdiri.

Pemilihan budi daya pisang tanduk dinilai tepat. Selain merupakan tanaman yang cukup khas dengan buah yang berukuran besar dan rasa yang nikmat, buahnya bernilai ekonomi tinggi. Tanaman itu dapat berbuah dalam usia 110-120 hari dan mampu hidup di lahan dengan kandungan tanah liat.

Budi daya tanaman pisang tanduk merupakan hasil kerja sama PT Semen Indonesia dengan Laskar Brotoseno dan Yayasan WALI. Program itu dibagi kepada kelompok-kelompok yang terdiri atas 30 orang. Setiap kelompok mendapatkan tanaman 1.000 batang pohon dengan tinggi rata-rata sekitar 1,5 meter. Diharapkan, budi daya itu secara berangsur-angsur mampu meningkatkan kesejahteraan warga.

“Harga pisang tanduk ini cukup mahal, yakni Rp2.000 per biji,” kata Mujayin, 45, seorang warga, kemarin.

Mujayin mengatakan, sesuai dengan kesepakatan para jemaah yang menerima benih tanaman pisang tanduk, hasil panennya nanti juga untuk beramal di musala masing-masing. “Kami berterima kasih kepada PT Semen Indonesia dan Laskar Brotoseno atas perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan kami,” kata dia.

Kepala Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Wahjudi Heru mengatakan program itu diterapkan untuk mewujudkan kemandirian bagi warga desa di seputar pabrik.

“Ini upaya kami untuk mendorong terciptanya keadilan dalam pemerataan ekonomi bagi warga desa di seputar pabrik,” ujarnya. “Bukan di sini saja, di desa-desa lain di seputar pabrik juga akan dilakukan hal yang sama.” (Akhmad Safuan/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya