Pemerintah Siap Intervensi

Surya Sriyanti
18/4/2017 02:32
Pemerintah Siap Intervensi
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PEMERINTAH berjanji akan melakukan intervensi pasar bila nantinya terjadi lonjakan harga menjelang puasa dan Lebaran. Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Dody Edward menegaskan hal itu saat memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Besar Palangkasari, Senin (17/4).
"Kita akan melakukan intervensi, yakni bagaimana kita akan menyiapkan pasokan barang bagi masyarakat," ujar Dody, Senin (17/4). Bila nantinya terjadi kekurangan barang pada suatu daerah, sedangkan daerah lain mengalami kelebihan, Kemendag akan meminta Bulog dan instansi terkait lainnya untuk menyuplai barang.

Diakuinya, berdasarkan informasi dari para pedagang, harga komoditas bisa naik turun bergantung pada pasokan dari distributor. "Karena itu, saya minta kepada pedagang agar tidak menaikkan harga barang," pinta Dody. Sementara itu, dari pemantauan di Pasar Besar Palangkasari Palangkaraya, saat ini harga masih relatif stabil. Dari Manado, Pemprov Sulawesi Utara siap memberikan sanksi tegas terhadap para distributor yang memainkan harga kebutuhan pokok menjelang puasa. Sanksi yang diberikan berupa pencabutan izin usaha. Tindakan itu sebagai salah satu cara untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.

"Bila ada distributor memainkan harga kebutuhan pokok menjelang puasa, akan ada konsekuensinya. Izin usaha dicabut. Misalnya harga jual gula pasir sudah ditetapkan Rp12.500 per kg, ternyata ditemukan di lapangan dijual lebih dari itu tidak bisa," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Sulawesi Utara Jenny Karouw.
Sanksi tegas pencabutan izin usaha juga disampaikan Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Syahrul Mamma saat mengecek Gudang Perum Bulog Divre Sulawesi Tengah dan ritel modern di Palu. "Distributor itu kan harus mendaftar ke pemerintah, jadi nanti kita lihat. Kalau mereka nakal pasti akan kita sanksi. Bentuknya akan dicabut izinnya dan tidak bisa berdagang lagi," tegasnya.

Untuk mengantisipasi gejolak harga menjelang puasa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Bangka Belitung akan menggelar operasi pasar di enam kabupaten dan kota. Kepala Disperindag Babel Yuliswan menyatakan pihaknya siap menggelontorkan Rp3 miliar untuk operasi pasar bekerja sama dengan Bulog. Masih terkait dengan pengendalian harga, Pemkab Karawang, Jawa Barat, menganggap peringatan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, yang akan mencabut anggaran program daerah bila membiarkan gejolak harga selama puasa dan Lebaran, merupakan hal wajar. "Itu imbauan wajar karena masalah harga sangat penting," kata Kepala Dinas Perdagangan Karawang Widjodjo GS.

Harga anjlok
Pada bagian lain, harga komoditas cabai dan bawang mengalami gejolak. Di Klaten, Jawa Tengah, harga cabai rawit dan cabai merah besar rata-rata naik Rp5.000 per kg. Di Bangka Belitung, harga cabai rawit di tingkat pengecer turun dari Rp120 ribu per kg menjadi Rp100 ribu per kg. Selain cabai, harga bawang merah anjlok. Seperti di Cirebon, harga bawang merah hanya Rp2.000 hingga Rp3.000 per kg. "Ini merugikan petani," kata Rois, petani di Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon. (VL/CS/RF/TB/BB/MY/JS/UL/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya