Polisi Tangkap Peracik Sabu

PERANG terhadap penyalahgunaan narkoba terus digelar. Kemarin, Polres Sidoarjo, Jawa Timur, menangkap Ainur Huri, 37, peracik sabu. Ia ditangkap di rumah indekosnya di Kecamatan Sukodono. "Pelaku berusaha meracik sabu, tapi kesulitan mendapatkan ephedrine. Saat masih mencari pasokan ephedrine, ia sudah keburu ditangkap tim dari Satuan Reserse Narkoba Polresta Sidoarjo," ungkap Kasat Narkoba, Komisaris Sugeng Purwanto. Pelaku belajar secara autodidak dari internet. Ia terancam hukuman penjara 5-15 tahun. Di Sumatra Barat, polisi menangkap 139 pelaku penyalahgunaan narkoba dalam dua pekan terakhir.

"Seluruh tersangka merupakan pengedar. Beberapa di antara mereka merupakan jaringan pengedar lintas provinsi," papar Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatra Barat, Kombes Kumbus KS. Ke-139 tersangka terbagi dalam 80 kasus, 22 di antaranya kasus target operasi dan 58 lainnya nontarget operasi. Dari tangan mereka, polisi menyita sabu, ganja, dan ekstasi. Perang terhadap narkoba di Sulawesi Tengah juga dilakukan polisi dengan meringkus bandar besar sabu berinisial AY, 24, warga Palu.

Polisi terpaksa menembak kakinya karena dia berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap. "Dari tangannya, petugas menyita 3 kg sabu," ujar Direktur Narkoba Polda Sulteng AKB Sembiring. Di sisi lain, Rudi Eka Saputra, 37, narapidana kasus narkoba, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di LP Merah Mata, Kota Palembang. Polisi masih menelusuri penyebab ia bunuh diri.