Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
RATUSAN pohon sawit milik warga di Desa Sandeng, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Privinsi Aceh, dirusak gajah liar. Akibatnya tanaman sawit yang berumur sekitar dua tahun itu bakal tidak dapat berbuah dan mati.
Kawanan hewan bertubuh besar itu berkeliaran di kebun sawit milik warga pada malam, Minggu (17/4). Ketika siang hari gerombolan gajah liar tersebut biasanya kembali ke hutan.
"Kalau malam gajah liar itu keluar dari hutan berkeliaran masuk ke lahan sawit. Semalam suntuk menggasak kebun petani" kata Yahya, petani sawit di Pidie Jaya.
Dikatakannya, hewan berbelalai yang dilindungi itu sekitar tujuh ekor. Satu ekor diantaranya bertubuh sangat besar dan biasanya merupakangajah jantan yang mengawasi gajah lainnya dari kemungkinan gangguan musuh atau manusia.
Para petani sudah berulang kali melaporkan gangguan gajah liar itu ke pemerintah setempat, tapi belum ada respons penanganannya. "Kami takut gajah-gajah itu kepergok petani saat pergi ke kebun. Kalau ini sempat terjadi sangat bahaya keselamatan petani setempat" kata Faisal, tokoh masyatakat Bandar Dua.
Menurut Faisal gangguan gajah liar tersebut sudah berlangsung sekitar satu bulan. Itu sebabnya selain merusak ratusan pohon sawit, ratusan tanaman pisang, kakao, pinang dan palawija lainnya juga dirusak hewan yang berjulukan pomeurah tersebut.
Catatan Media Indonesia, konflik antara gajah liar dan warga kerap terjadi di wilayah Aceh. Bahkan sudah berkali-kali jatuh korban jiwa akibat diinjak hewan langka itu.
Seringnya gangguan gajah di bumi Serambi Mekkah tersebut, ditenggarai karena hutan sebagai habitat gajah bayak yang dirusak atau akibat penebangan liar. Itu sebabnya gajah turun gunung dan mendekati perukiman manusia dan merusak kebun-kebun petani.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved