Menanti Tuah Tingalan Jumenengan Dalem: "Kami ini Orang Kecil"

MEDIASI yang difasilitasi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Subagyo HS, akhir pekan lalu, membuat Satgas Panca Narendra yang dibentuk Paku Buwono XIII dan Lembaga Dewan Adat sepakat duduk bersama. Keduanya juga sepakat menggelar Tingalan Jumenengan Dalem ke-13 dan PB XII akan menyaksikan Bedhaya Ke­tawang dari takhtanya. Mediasi itu membuat Lembaga Dewan Adat harus berada di luar keraton, setelah empat tahun menguasainya. KP Eddy Wirabhumi, salah satu pentolan Lembaga Dewan Adat, mengungkapkan kekecewaannya kepada Ferdinand dari Media Indonesia. Berikut petikannya.

Apa hasil mediasi?
Sudah sampai kepada titik kesepakatan untuk menyelenggarakan kegiatan pada tanggal 22 itu. Hanya, untuk sementara kami belum bisa masuk ke keraton. Kalau memang diputuskan kami tidak boleh masuk lagi, ya, nanti kami akan lihat proses selanjutnya.

Kalau tetap tidak boleh masuk, apa yang akan dilakukan?
Kami tidak akan melawan. Ini melawan kekuasaan. Waduh... siapa yang berani. Kalau pemerintah sudah mau begini, ya, kita tidak bisa apa-apa. Walaupun kalau dikaji dari sisi hukum belum tentu salah atau benar. Kalau bicara posisi kelembagaan sebagai sebuah entitas hukum itu juga masih perlu dilakukan kajian. Akan tetapi, karena ini maunya begitu. Kami ini orang kecil, iso opo melawan kekuasaan. Ya sudah kami ikuti.

Kesepakatan yang sudah tercapai seperti apa?
Yang penting acara tanggal 22 itu berlangsung. Kami ikuti itu. Nanti setelah tanggal itu baru dibicarakan hal-hal lain.

Apa itu artinya sinuhun boleh masuk keraton?
Ya, itu sudah disepakati. (N-2)