Otak Pembunuhan Satu Keluarga Diringkus

(PS/N-4)
16/4/2017 23:30
Otak Pembunuhan Satu Keluarga Diringkus
(ist)

ANDI Lala alias Andi Matalata (AL), 34, otak pelaku pembunuhan satu keluarga di Jalan Mabar, Kota Medan, Sumatra Utara, menyerah setelah petugas reserse kepolisian menangkapnya di Kabupaten Inhil, Riau, Sabtu (15/4) lalu. AL terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di kaki kanannya karena melawan saat dibekuk di kawasan Jalan Lintas Rengat/Tembilahan, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes. "Saat anggota kita menyer-gap, tersangka AL sempat melawan dan menyerang petugas. Terpaksa tersangka kita lumpuhkan dengan tembakan terukur," sebut Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nurfallah.

Saat ini tersangka sudah ditahan di Kantor Polda Sumut dan diperiksa secara maraton oleh tim penyidik Poldasu. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan penangkapan AL mundur dari rencana semula pada Jumat (14/3) pukul 21.00 WIB karena ada pesta perkawinan di lokasi persembunyian tersangka.
"Pada pukul 01.12 WIB, tersangka sudah terdeteksi (terlihat), tetapi karena situasi medan tidak memungkinkan, proses penangkapan akhirnya dilakukan pukul 04.00 WIB," ungkap Rina. Sebelumnya, polisi telah menangkap dua kaki tangan AL, yakni Andi Syahputra, 27, dan Irwansyah, 33, di Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.

AL, Andi, dan Irwansyah diduga kuat sebagai pembunuh Riyanto, 40, yang ditemukan tewas bersama istrinya, Sri Ariyani, 38, dua anaknya, Syifa Fadillah Hinaya, 14, dan Gilang Laksono,11, serta mertuanya, Marni, 60, Minggu (9/4). Tidak ada barang yang hilang di rumah korban, kecuali satu sepeda motor. Anak bungsu Riyanto, yang masih balita bernama Kinara, 4, ditemukan selamat karena bersembunyi di bawah tempat tidur saat peristiwa pembu-nuhan tersebut terjadi. Kinara mengalami luka berat dan baru saja dioperasi di bagian kepala di RSU Haji Adam Malik. Saat mengunjungi Kinara di RSU Haji Adam Malik, Sabtu (15/4), Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa sempat berujar ingin mendapatkan hak asuh Kinara. "Kalau diizinkan keluarga besarnya, saya ingin mengasuhnya," ucap Mensos.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya