Otak Pembunuhan Sekeluarga di Medan Ditangkap

Puji Santoso
16/4/2017 11:45
Otak Pembunuhan Sekeluarga di Medan Ditangkap
(ANTARA/SEPTIANDA PERDANA)

BERAKHIR sudah perburuan terhadap Andi Lala (34), otak pelaku pembunuhan sekeluarga di Jalan Mabar, Medan. Andi menyerah setelah melakukan perlawanan terhadap petugas reserse kepolisian di kawasan Jalan Lintas Rengat/Tembilahan, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau, Sabtu (15/4) subuh.

Menurut Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Nurfallah dan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Rina Sari Ginting menjelaskan, saat ditangkap Andi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu melakukan perlawanan sehingga petugas melakukan tembakan terukur di kaki kanannya.

"Saat anggota kita menyergap, tersangka AL sempat melawan dan menyerang petugas. Terpaksa tersangka kita lumpuhkan dengan tembakan terukur," ujar Nurfallah. Saat ini tersangka sudah ditahan di markas Polda Sumut dan diperiksa secara maraton oleh tim penyidik.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, dari rencana awal proses penangkapan sebenarnya akan dilakukan pada Jumat (14/4) pukul 21.00 WIB. Namun, di lokasi persembunyiannya, Andi Lala sedang ada pesta perkawinan, sehingga proses penangkapan ditunda.

"Pada pukul 01.12 WIB, tersangka sudah terdeteksi (terlihat). Tetapi karena situasi medan tidak memungkinkan, proses penangkapan akhirnya dilakukan pukul 04.00 WIB," ungkap Rina.

Seperti diberitakan, tersangka Andi Lala diduga kuat sebagai salah seorang pelaku pembunuhan 5 orang satu keluarga di Pasar I Gang Tengah/Jalan Mangaan Gang Benteng, Mabar, Medan, Minggu (9/4/2017) lalu. Korban pembunuhan yaitu Riyanto (40) dan istrinya Sri Ariyani (38).

Tidak cukup membunuh pasangan suami istri, kedua anak mereka yakni Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (14) dan Gilang Laksono (11) dan mertua Riyanto, Marni (60) juga dihabisi secara sadis. Di tubuh mereka ditemukan luka bekas senjata tajam. Sedangkan satu-satunya anak korban berusia balita bernama Kinara (4), sempat kritis akibat perbuatan para pelaku.

Namun pada Sabtu (15/4) malam kondisi Kinara sudah semakin membaik. Kinara baru saja dioperasi bagian kepalanya oleh dokter bedah syaraf RSU Haji Adam Malik Medan, Dr. Ridha Darmajaya. "Sudah saya operasi barusan. Kondisinya sudah semakin baik," ujarnya kepada Media Indonesia.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga berkesempatan mengunjungi Kinara di ruang bagian anak Rindu A RSU Haji Adam Malik. Khofifah menyebutkan, diperkirakan dalam kurun waktu 3-5 hari, Kinara sudah akan diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Namun, ia tetap harus mendapatkan pengawasan, karena dikhawatirkan akan mengalami trauma ketika berada di rumahnya.

Khofifah sendiri mengaku bahwa dirinya ingin sekali mendapat ijin hak mengasuh Kinara. "Kalau diijinkan oleh keluarga besarnya saya ingin mengasuhnya. Begitupun pengasuhan yang terbaik adalah tetap berasal dari keluarga Kinara sendiri."

Yang jelas, kata Mensos, Kinara harus mendapat proses pengasuhan dan perlindungan yang baik. Tentunya pengasuhan yang baik ialah dari keluarga, dan yang lain memberikan suport," jelasnya kepada wartawan.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya