Pertumbuhan Ekonomi Kulon Progo Gagal

(AU/HT/N-3)
15/4/2017 01:45
Pertumbuhan Ekonomi Kulon Progo Gagal
(MI/Zubaedah Hanum)

PEMERINTAH Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, gagal mencapai angka pertumbuhan ekonomi 5,45% pada 2016. Kegagalan itu dipicu tidak terpenuhinya 12 target lapangan pekerjaan. "Nilai pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi hilang karena kewenangannya berubah. Ini salah satu faktor dominan yang menyebabkan kegagalan pencapaian target pertumbuhan ekonomi," kata Sekda Kabupaten Kulon Progo, Astungkoro, Jumat (14/4). Sementara itu, sektor pertambangan yang awalnya menarik dan menciptakan lapangan pekerjaan sekarang, dengan kewenangan pindah, dan dihentikan.

Sektor pertanian, imbuhnya, meski masih cukup bagus, sudah mengalami penurunan. "Akibatnya, perekonomian di Kulon Progo melambat. Sektor yang banyak menyerap lapangan pekerjaan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi ialah perhotelan, perdagangan, restoran, dan jasa," tambahnya. Pemkab Kulon Progo juga berharap percepatan pembangunan jalur jalan lintas selatan dan pembangunan infrastruktur ke Borobudur segera terealisasi. Masih terkait dengan pertumbuhan ekonomi, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah, pemerintah mencanangkan enam sektor, yaitu industri pengolahan terutama nonmigas, pertanian, perdagangan, informasi dan komunikasi, konstruksi, dan jasa keuangan.

"Namun untuk 2018, pemerintah akan mendorong peningkatan tiga sektor prioritas yaitu industri pengolahan, pertanian, dan pariwisata untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan investasi," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (14/4). Dalam RKP 2018, pemerintah mencanangkan 10 prioritas nasional dan 30 program prioritas hingga tingkat proyek, dengan lokasi di provinsi, kabupaten, dan kota. "Pemerintah pusat juga memastikan pentingnya kontribusi daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," terangnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya