Dana Bencana masih Cekak

GUBERNUR Provinsi Bangka Belitung Rustam Effendi mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Pangkalpinang. Hal itu disebabkan setiap turun hujan lebat, Kota Pangkalpinang selalu menjadi langganan banjir. "Provinsi bersama Pemkot Pangkalpinang sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, tapi masih banjir. Pemprov tidak punya anggaran yang cukup untuk mengatasi banjir," kata Rustam Effendi, Senin (10/4). Menurutnya, anggaran penanganan banjir cukup besar dan perlu campur tangan pemerintah pusat untuk membangun kolam-kolam retensi penambang air. "Untuk membangun beberapa kolam retensi sebagai serapan air, anggaran kita tidak ada. Makanya kita perlu anggaran pusat. Kalau tidak demikian sampai kapan pun Pangkalpinang selalu menjadi daerah langganan banjir," terang Rustam.

Dalam mengatasi banjir, untuk saat ini hanya ditangani jangka pendek dan bersifat sementara seperti pengerukan alur sungai dan pemeliharaan saluran.
Dari Jawa Barat, Pemkot Cimahi memiliki dua program krusial yang harus ditangani segera oleh Pemprov Jawa Barat, yakni penanganan banjir di Melong dan pembangunan jembatan double track di Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Plt Wali Kota Cimahi Sudiarto didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Cimahi Tata Wikanta seusai teleconference dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dalam forum virtual Musrenbang 2017 mendesak Pemprov Jabar menuntaskan dua program itu.

Dia mengatakan secara teknis itu sudah ditangani Pemprov Jabar, sedangkan Pemkot Cimahi hanya menunggu kelanjutan progres penanganannya. "Salah satu syarat untuk menuntaskan banjir di Melong yaitu dengan membebaskan lahan," ujarnya. Di Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat menggiatkan mitigasi bencana pada musim pancaroba ini. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo mengatakan curah hujan pada April ini masih tinggi. "Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor diharapkan untuk mewaspadainya," ujar Prasetyo.

Bantuan heli
Pada bagian lain, untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, Pemprov Kalimantan Tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membantu Kalteng berupa 10 helikopter water bombing dan seribu pompa air portabel. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadaman Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah Syahril Tarigan memaparkan 10 heli water bombing tersebut akan disebar di beberapa kabupaten, yakni Kabupaten Kota Waringin Barat, Kota Waringin Timur, dan Barito Selatan yang sering menjadi langganan kebakaran hutan. Masing-masing dua heli.

"Sementara itu, untuk Kota Palangkaraya hanya empat heli," jelas Syahril. "Kita juga meminta seribu pompa air portabel yang nantinya akan kita bagi ke setiap daerah kabupaten/kota, terutama daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan," tambahnya. (FL/PO/DG/LD/SS/ES/RS/JS/BB/MY/UL/MR/N-3)