Supaya Roda Pembangunan Tetap Berjalan: "Selalu Memiliki Silpa"

KRISIS keuangan tidak pernah datang ke Temanggung, Jawa Tengah. Pengelolaan yang efisien dengan memaksimalkan penyerapan anggaran membuat daerah ini terhindar dari krisis. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, Temanggung menduduki peringkat teratas di Jawa Tengah dalam hal penyerapan anggaran. Sejumlah kunci dan kiat diungkapkan Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi kepada Tosiani dari Media Indonesia. Berikut pernyataannya.

Bagaimana kiat Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam mengelola anggaran sehingga terhindar dari krisis?
Setiap tahun, kami selalu memiliki sisa lebih anggaran (silpa) antara Rp6 miliar-Rp10 miliar dari anggaran tahun sebelumnya. Silpa itu digunakan untuk menambah anggaran di tahun berikutnya sehingga meminimalkan defisit. Ini akan membuat Temanggung terhindar dari krisis keuangan.

Berarti ada masalah pada serapan anggaran?
Serapan anggaran kami maksimalkan untuk pembangunan. Anggaran benar-benar digunakan untuk hal yang perlu dan sudah direncanakan saja. Soal serapan anggaran ini, Temanggung dalam dua tahun terakhir dapat rangking pertama se-Jateng.

Terkait pengerjaan proyek pembangunan, apakah ada sisa?
Tidak ada keterlambatan penyelesaian dan kami tetap punya anggaran sisa. Jadi, setelah lelang, kami dapat sisa tender, misalnya dari nilai Rp56 miliar, bisa dikerjakan dengan dana Rp47 miliar sehingga ada sisa. Pada Juni, kami sudah bisa melihat berapa sisanya hingga akhir tahun. Untuk proyek-proyek besar dari April harus sudah tender. Untuk kegiatan dengan nilai di atas Rp4 miliar harus sudah mulai dikerjakan pada April sehingga pada Juni sudah terlihat berapa sisanya.

Upaya lainnya?
Intinya, kami mengelola anggaran secara efisien dan transparan. Selama ini, kami sudah sangat berhemat, hanya menggunakan anggaran untuk yang perlu saja. Kami tidak boleh menggeluarkan lebih dari anggaran yang sudah ada. Untuk transparansi kami sudah menggunakan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan sehingga pemerintah pusat bisa langsung mengetahui pengelolaan anggaran kami, juga proses lelangnya. Masyarakat pun juga bisa memantau. (N-2)