Kemensos Bentuk 485 Kampung Siaga Bencana di Seluruh Indonesia

Benny Bastiandy
08/4/2017 19:29
Kemensos Bentuk 485 Kampung Siaga Bencana di Seluruh Indonesia
(MI/SURYA SRIYANTI)

KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) telah membentuk sebanyak 485 Kampung Siaga Bencana tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Satu di antaranya dibentuk di Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Tujuan dibentuknya Kampung Siaga Bencana ini satu di antaranya agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Harry Hikmat, dalam sambutannya pada acara Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Penanggulangan Bencana Tanah Longsor di Lapang Gede-Pangrango, Desa Sukamanis Kecamatan Kadudampit, Sabtu (8/4).

Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Kabupaten Sukabumi berada di urutan ketiga dari 322 kota dan kabupaten yang memiliki risiko tinggi bencana. Kondisi itu bisa menjadi gambaran jika Pemerintah Kabupaten Sukabumi harus lebih intensif melakukan berbagai kegiatan penanggulangan bencana, khususnya pada fase kesiapsiagaan bencana.

"Bencana mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat. Kerugian tersebut tidak hanya berupa rusaknya harta benda saja, tapi dampak lebih jauh adanya korban jiwa," ujarnya.

Karena itu, Harry mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah agar memberi perhatian lebih terhadap wilayah yang berisiko tinggi bencana alam. Dengan demikian, ketika terjadi bencana pemerintah daerah dapat melakukam tindakan-tindakan darurat yang diperlukan.

"KSB ini dibentuk menggunakan dana pusat dan dekonsentrasi dari Kementerian Sosial. Kami juga mendorong agar pemerintah daerah membentuk hal serupa menggunakan hal serupa dengan menggunakan dana bersumber dari APBD setempat," tegasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri, berterima kasih atas segala bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat yang telah berhasil membentuk Kampung Siaga Bencana di Kabupaten Sukabumi. Dengan adanya Kampung Siaga Bencana itu, setiap masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, maupun kewaspadaan untuk mengantisipasi dan menanggulangi setiap kejadian bencana.

Apalagi potensi kebencanaan di wilayah terluas se-Pulau Jawa dan Bali itu relatif cukup tinggi.

"Adanya KSB itu maka bisa mengubah perilaku masyarakat yang tadinya pasif menjadi aktif atau dari tidak tahu menjadi tahu. Hingga akhirnya mereka akan sigap dan tanggap menghadapi berbagai potensi kebencanaan," tambah Iyos.

Ia pun berharap agar masyarakat Kabupaten Sukabumi umumnya dan warga Desa Sukamanis khususnya, bisa lebih peduli terhadap kelestarian alam dan lingkungan sekitar.

"Intinya, mereka harus bisa menjadi aktor utama dalam hal pencegahan dan penanggulangan kebencanaan," tandasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya