Kampus Harus Cetak Ahli Transportasi

TENAGA ahli bidang manajemen transportasi yang dimiliki Indonesia masih sangat sedikit. Padahal, saat ini pengembangan transportasi di Tanah Air tengah dilakukan dengan pesat. Karena itu, perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi salah satu peran kunci dalam menarik minat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang transportasi. "Kebutuhan SDM bidang transportasi di Indonesia sangat besar. Karena itu, diharapkan ada kerja sama erat antara pemerintah dan bidang pendidikan," kata Mayor Jenderal (Pur) Dr. Bimo Prakoso, MPA, MSc adalah Ketua Yayasan Trisakti dalam sambutannya pada dies natalis ke-47 Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) Trisakti di Jakarta, Rabu (5./4).

Menurutnya, pendidikan dan sektor transportasi memegang peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Karena itu, koordinasi dan kerja sama antara perguruan tinggi dan pemerintah mutlak dilakukan dan terus disinergikan. "Bukan hanya untuk pemanfaatan lulusan, melainkan juga beberapa bidang yang termasuk dalam tridarma perguruan tinggi, yakni riset dan pengabdian masyarakat," ujar Mayor Jenderal (Pur) Dr. Bimo Prakoso, MPA, MSc . Untuk memaksimalkan hasil pendidikan di bidang transportasi, ujarnya, peningkatan kualitas SDM di lingkungan pendidikan, yakni tenaga pendidik dan sistem pembelajaran, juga diperlukan. Ketua STMT Trisakti Tjuk Sukardiman mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan.

Salah satunya ialah melalui upaya pembuatan road map pengembangan pendidikan hingga tahun akademik 2030-2031. "Upaya tersebut terus dilakukan hingga nantinya (STMT) dapat menjadi perguruan tinggi bereputasi global dan menyumbang peran penting secara global," katanya. Sementara itu, Guru Besar Universitas Indonesia Jatna Supriatna dalam orasi ilmiahnya mengatakan berbagai masalah bermunculan di dunia, khususnya yang menguras sumber daya alam. Perguruan tinggi menjadi bagian penting yang harus turut mencari solusi melalui berbagai riset. "Sejak 2016 sudah ditetapkan target SGD's. Dari 17 poin, 7 di antaranya berhubungan dengan transportasi. Oleh karena itu, perkembangan global tersebut harus dicermati agar tujuan global yang diadopsi di tingkat nasional itu dapat dijadikan bahan road map sampai 2030," ujarnya.