Polisi Telusuri Aset Peretas Situs Daring

Akmal Fauzi
05/4/2017 17:26
Polisi Telusuri Aset Peretas Situs Daring
(AP Photo/David Goldman)

POLISI menelusuri aset hasil kejahatan kelompok peretas situs pimpinan Haikal. Dari hasil penyidikan polisi, remaja berusia 19 tahun itu diketahui telah membobol 4.600 situs baik jual beli daring (online) dan beberapa situs lainnya.

Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi menjelaskan, para tersangka juga dijerat pasa tindak pidana pencucian uang lantaran menyamarkan hasil kejahatannya dengan membelikan sejumlah aset.

"Sekarang kami sedang melakukan asset tracing karena mereka kenakan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang)," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/4).

Sejauh ini pihaknya baru menemukan dan menyita barang bukti aset berupa buku tabungan berisi saldo Rp212 juta, rumah tempat penangkapan di Balikpapan dan satu unit motor.

Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, sebelum membobol situs Tiket.com, Haikal pernah membobol 4.600 situs.

Haikal, kata Rikwanto, membobol situs itu tak melulu soal motif ekonomi.

"Tidak semuanya urusan ekonomi atau urusan mendapatkan penghasilan. Kebanyakan urusan unjuk kemampuan, unjuk jago, dia berhasil buka itu dia tunjukan kepada junior-juniornya dan merupakan kebanggaan bagi dirinya," kata Rikwanto

Haikal merekrut anak buahnya untuk meretas situs di jejering media sosial. Orang yang direkrut, kata Rikwanto, adalah orang yang mempunyai hobi main gim atau gamers.

"Mereka menjadi pemain gim yang unggulan, kadang kala dapat uang dari permainan gim tersebut. Dari situlah mereka akhirnya satu ide. Haikal merekrut mereka meneruskan apa yang telah dia (Haikal) buka pintu-pintu situs untuk mencari keuntungan," jelasnya

Rikwanto mengatakan, Haikal yang banyak berperan dalam kasus ini. Ia membuka pintu masuk untuk membobol server maskapai Citilink pada situs Tiket.com dan membeli tiket penerbangan untuk dijual lagi.

Tiket-tiket tersebut kemudian dijual oleh tersangka MKU dan NTM melalui akun Facebook pribadi dengan harga miring. Dari pembobolan situs Tiket.com, mereka memperoleh uang hampir Rp1 miliar.

Pelaku meretas akun situs jual beli tiket online Tiket.com pada server maskapai PT Citilink pada 11 hingga 27 Oktober 2017.Akibat diretas remaja tersebut, Tiket.com mengalami kerugian Rp 4.124.000.982 dan Citilink merugi Rp 1.973.784.434. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya