Jadwal Pemberangkatan Dipangkas Warga Keluhkan PT KAI Komuter

MIOL/Antara
04/4/2017 11:21
Jadwal Pemberangkatan Dipangkas Warga Keluhkan PT KAI Komuter
(MI/Galih Pradipta)

MASYARAKAT Kabupaten Lebak meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek pengoperasian rute dari Lebak ditambah hingga Stasiun Duri dan Angke. Minimnya pelayanan PT KAI Commuter Jabodetabek tersebut juga dikeluhkan oleh warga dengan adanya pengurangan jadwal pemberangkatan dari Kota Tangerang hingga Stasiun Duri per April tahun ini.

"Kami berharap pelayanan PT KAI dapat dirasakan masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan," kata Deden (35), seorang penumpang warga Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (4/4). Dikatakan, masyarakat Kabupaten Lebak kini mengeluhkan pengoperasian KRL hanya melayani sampai Tanahabang.

Padahal, ribuan warga Kabupaten Lebak yang bekerja di wilayah Duri dan Angke menggunakan jasa angkutan kereta. Mereka akhirnya terpaksa harus transit di Tanahabang untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun Duri dan Angke.

Selama transit itu, tentu mereka harus menunggu kedatangan KRL lain dengan kondisi berdesakan. Untuk itu, pihaknya meminta PT KAI Commuter Jabodetabek menambah pengoperasian hingga Duri dan Angke. Sebab, sebelumnya KA Ekonomi melayani rute Rangkasbitung-Angke. "Kami mendesak PT KAI segera menambah pengoperasian KRL sampai Angke," ujarnya.

Begitu juga Maman (45) warga Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap hari menggunakan jasa angkutan KA untuk bekerja sebagai montir kendaraan di Angke. Namun, dirinya mengeluhkan karena pengoperasian KRL hanya sampai Tanahabang, sehingga terpaksa harus menunggu keberangkatan Commuter Line lain yang melayani rute Stasiun Angke. "Kami berharap KRL bisa melayani rute Rangkasbitung-Angke tanpa transit di Tanaha Abang," ujarnya.

Keluhan serupa dialami Narmi warga Kota Tangerang yang merasakan dampak pengurangan jadwal pemberangkatan KRL Commuter dari Tangerang Kota ke Stasiun Duri. "Bulan lalu jadwal lumayan bagus. Setiap lima belas menit ada pemberangkatan sejak April ini dikurangi jadi setiap setengah jam sekali," ujarnya.

Akibatnya, penumpang sangat berdesak-desakan bahkan banyak yang tidak terangkut terutama pada saat jam sibuk. "Mas bisa lihat sendiri khan. Seharusnya PT KAI menambah jadwal pemberangkatan...kok malah dikurangi," ujar Narmi di Stasiun Duri, Senin (3/4) malam.

Pantauan Media Indonesia pemandangan terkonsentrasinya penumpang di stasiun transit Duri memang membludak. Terlihat banyak perempuan dan ibu-ibu hamil tidak berani ambil resiko naik kereta. "Nggak tahu sampai di rumah nanti jam berapa," ujar Aminah seorang ibu hamil warga Kota Tangerang di stasiun Duri, Senin (3/4) pukul 19.30 WIB

Terpisah, Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarno mengatakan saat ini KRL yang dioperasikan sejak 1 April 2017 hanya melayani rute Rangkasbitung-Tanahabang dengan 19 perjalanan pulang pergi (PP), sedangkan rute Tanahabang-Rangkasbitung 16 perjalanan.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya