Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
NIAT pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelesaikan sodetan Kali Ciliwung tahun ini meleset. Hal itu disebabkan sejak dikerjakan pada 2013, sodetan Kali Ciliwung tetap masih mencapai 40%.
Putusan atas gugatan sebagian warga Bidara Cina, Jakarta Timur, yang menggugat pemerintah provinsi (pemprov) belum memiliki keputusan hukum tetap.
Itu alasan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta Saefullah saat ditanya wartawan seusai rapat pimpinan, di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Saefullah mengatakan, hingga saat ini, pengerjaan sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) menyisakan 1,2 kilometer. Jarak tersebut merupakan bagian dari total panjang sodetan 2,9 kilometer, atau baru 40% saja yang sudah diselesaikan.
"Baik kami maupun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dari Kementerian PU-Pera masih menunggu keputusan <>class action," kilah Saefullah.
Sisa panjang sodetan 1,2 kilometer tersebut, jelas Saefullah, membentang dari KBT hingga Jalan Oto Iskandar Dinata (Otista) III, Jakarta Timur.
Selama belum ada keputusan dari class action yang dilakukan warga Bidara Cina, di lokasi tersebut tidak ada kegiatan pengerjaan sodetan. "Begitu ada keputusan, baru ada kegiatan," imbuhnya.
Menurut Saefullah, pembuatan sodetan Ciliwung penting untuk mengatasi banjir di Jakarta. Pembuatan sodetan yang terbilang megah wajib diteruskan sehingga ketika air banjir meluap, bisa dialirkan ke KBT.
"KBT ini hujan sebesar apa pun daya tampungnya masih bagus. Masih kering. Beda dengan Kanal Banjir Barat (KBB). KBT juga bersih tidak ada gubuk-gubuk liar," pungkas Saefullah.
Kendala
Ada lahan sekitar 1,35 ha di Bidara Cina yang akan digunakan sebagai area pintu masuk air (inlet) dari Kali Ciliwung ke KBT. Sebelumnya ditargetkan, sodetan Ciliwung rampung pada Oktober 2015 atas instruksi Presiden Joko Widodo.
Namun, class action yang dilayangkan warga Bidara Cina pada 2015 ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat membuat proyek tertunda. Warga meminta majelis hakim membatalkan sertifikat Nomor 227 yang mengakui Bidara Cina RW 04 menjadi milik pemprov.
Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendrawan mengatakan penolakan warga memang menjadi kendala utama penyelesaian proyek sodetan Ciliwung. "Program normalisasi jadi terhambat. Saya sih maunya cepat selesai sehingga pastinya masih ada wilayah terdampak banjir," kata Teguh.
Terdapat dua terowongan di area Sodetan Ciliwung yang bertemu di arriving shaft Jalan Otista III. Setiap terowongan memiliki panjang 1.270 meter dengan kedalaman terowongan 14 meter di bawah permukaan tanah.
Kondisi tersebut, membuat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merevisi target dari sebelumnya Oktober 2015 menjadi 2017. (Aya/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved