Tidak Boleh Ada lagi Mahasiswa Putus Kuliah

MI
23/12/2015 00:00
Tidak Boleh Ada lagi Mahasiswa Putus Kuliah
(MI/RAMDANI)
GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan kemarahannya lagi. Kali ini bukan lantaran persoalan transportasi atau ulah awak metromini, melainkan masalah pendidikan, terutama untuk siswa miskin.

Kemarin, pria asal Belitung Timur itu kembali meluapkan emosinya setelah mengetahui dinas pendidikan melalui Yayasan Beasiswa Jakarta mengonsepkan pemberian beasiswa bagi pelajar ataupun mahasiswa dari warga tidak mampu sebagai bantuan sosial.

Ahok merupakan orang yang sangat anti terhadap kegiatan-kegiatan bantuan sosial. Ia bahkan membenci kegiatan seremonial pemberian bantuan sosial dan tidak pernah menghadiri acara sejenis sejak menduduki kursi pimpinan di Ibu Kota.

Menurutnya, pemberian dana beasiswa bukan bantuan, melainkan hak setiap warga yang kurang mampu.

"Saya secara pribadi tidak suka bantuan sosial seperti ini. Saya nggak suka. Makanya Bapak, Ibu tidak pernah kan lihat saya kasih KJP (Kartu Jakarta Pintar), karena ini hak pelajar untuk sekolah," kata Ahok dengan nada tinggi dalam acara penyerahan beasiswa di Balai Kota DKI, kemarin.

Mantan anggota DPR RI itu berujar bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang layak kepada warganya. Saat ini siswa dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas sudah mendapat bantuan keuangan melalui KJP. Namun, bantuan belum ada bagi anak di tingkat pendidikan usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan mahasiswa.

"Siapa pun di Jakarta, kalau mau sekolah dan tidak mampu, kewajiban kami tanggung. Bukan karena seleksi, melainkan karena hak sebagai warga negara," kata dia.

Karena itu, Ahok pun berencana memberikan bantuan KJP kepada mahasiswa, murid TK dan PAUD. Menurutnya, saat ini masih banyak warga Jakarta yang memiliki kemampuan akademis tapi tak mampu secara finansial sehingga sulit melanjutkan pendidikan.

"Kami rancang, kalau uang cukup, kami akan membiayai kuliah juga. Akan dikeluarkan KJP versi mahasiswa. Ke depannya saya tidak mau lagi ada ijazah ditahan-tahan, ada orang putus kuliah," ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga akan memberikan bantuan dana KJP bagi pelajar di sekolah madrasah milik swasta. Direncanakan, seluruh program itu dapat dilaksanakan pada 2017.

"Tahun depan madrasah swasta dapat. Untuk mahasiswa, murid TK dan PAUD rencananya sudah bisa di 2017," tuturnya. (Putri Anisa/M-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya