Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan kelebihan dari sistem nontunai yang diterapkan untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ia jadi mengetahui uang subsidi pendidikan itu digunakan untuk apa oleh penerima KJP.
Makanya, ia tak mau jika KJP bisa kembali tarik tunai seperti yang digagas lawannya, pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Malah, kata Ahok, karena sistem nontunai ia menemukan banyak penerima KJP yang suka membeli popok. Ahok bilang, inilah awal mula ia menyadari harus mengeluarkan Kartu Jakarta Lansia (KJL).
"Saya jadi tahu kenapa harus keluarkan Kartu Jakarta Lansia, karena saya temukan banyak anak kenapa beli pampers ya. Saya bingung, kok beli pampers, bukan pamper bayi loh, gitu kita cek dia enggak beli daging, harusnya kan beli daging Rp35ribu sekilo," ungkap Ahok di Gedung Metro TV, Jalan Pilar Mas Raya, Jakarta Barat, Senin (27/3).
Setelah dicari tahu, ternyata popok tersebut untuk kakek atau nenek si penerima KJP. "Oh ternyata kakeknya itu butuh pampers sehari dua," ujar Ahok.
Dari situ Ahok berpikir, subsidi untuk Lansia bisa diberikan menggunakan kartu debit seperti KJP. Sambil ia menunggu diterapkannya Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Tahun 2019.
Rencananya, subsidi yang diberikan untuk lansia sebesar Rp600 ribu sampai Rp1 juta. Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu memastikan penggunaan sistem nontunai diterapkan untuk KJL.
Ia yakin penerima KJL tak kesulitan dengan sistem nontunai. "Justru bisa titip pin ke anaknya. Dia belanja mesti gesek. Kamu bisa ke Carrefour, kan nanti ada Pasar Jaya grosir, kamu pikir mereka beli beras dimana, Alfamart terima, Carrefour terima," ungkap Ahok.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved