Kota Tua Batasi Diri

27/3/2017 08:15
Kota Tua Batasi Diri
(MI/RAMDANI)

UNIT Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua tidak melarang kegiatan yang diselenggarakan di sana.

Pihaknya hanya membatasi kegiatan, sebab takut peninggalan sejarah di sana rusak.

"Tidak dilarang, tetapi kami batasi kegiatannya," ungkap Kepala UPK Kota Tua dari Dinas Pariwisata Provinsi Jakarta Norviadi S Husodo, akhir pekan lalu.

Menurut dia, pembatasan kegiatan itu sifatnya untuk menjaga fasilitas museum agar tidak rusak.

Misalnya, kegiatan konser musik yang mengeluarkan dentuman keras. Dikawatirkan, suara tersebut menimbulkan getaran pada dinding atau kaca museum.

Kegiatan bazar yang besar dan lebih dari 24 jam pun dibatasi.

"Jadi event konser musik yang menimbulkan suara keras dan semacamnya serta bazar kami batasi," jelas dia.

Untuk menarik pengunjung, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak museum untuk mengadakan kegiatan baik di dalam gedung maupun di luar.

Misalnya, di museum wayang ada pergelaran wayang yang dilaksanakan secara rutin.

Pergelaran itu meliputi wayang golek, wayang kulit, festival dalang cilik, hingga demo pembuatan wayang suket (wayang dari alang-alang/rumput).

Untuk museum seni, ada pameran pelukis wanita dan demo pembuatan keramik mirip di film Ghost.

Salah satu Tim Ahli Cagar Budaya Chandrian Atahiyat mengusulkan, untuk menarik minat warga ke museum, atur jam buka lebih panjang serta kegiatan yang variatif, seperti workshop forografi atau seni lainnya.

"Yang penting sifatnya fun dan edukatif," tukas dia. (Gan/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya