Polda Metro Tangkap Dua Petugas Keamanan MK yang Terlibat Pencurian Berkas

POLDA Metro Jaya menangkap dua petugas keamanan yang sudah dipecat yang diduga melakukan pencurian berkas di Mahkamah Konstitusi (MK).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, keduanya yang diketahui berinisial S dan EM ditangkap Kamis (23/3) malam di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat.

"Sudah (ditangkap), di rumahnya tadi malam," kata Argo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/3).

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menjelaskan, kedua petugas keamanan itu sudah berstatus tersangka. Saat ini, lanjut Argo, penyidik masih memeriksa secara intensiv keduanya di Mapolda Metro Jaya.

Sementara itu, untuk dua pegawai MK, seorang PNS bernama Sukirno, dan Kasubag Humas Pejabat Eselon IV Rudi Harianto, Argo mengatakan penyidik masih melakukan penyelidikan untuk mencari bukti kuat untuk menjerat keduanya.

"Berarti sudah tersangka. Baru tadi malam diperiksa. Yang lain kita tunggu," jelas Argo.

Argo mengungkap, penyidik melakukan penangkapan terhadap dua petugas keamanan tersebut lantaran telah memiliki alat bukti yang cukup.

Sebelumnya Mahkamah Konstitusi (MK) memecat empat pegawai yang diduga terlibat pencurian dokumen permohonan awal sengketa perolehan suara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017. Dokumen permohonan itu diajukan pasangan calon bupati dan wakil bupati Dogiyai, Papua, Markus Waine-Angkian Goo.

Hal itu berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan tim investigasi yang dibentuk MK.

"Orang-orang yang terlibat sudah kita sikat. Kita pecat. Memang benar-benar empat orang ini terlibat secara nyata," ujar Ketua MK Arief Hidayat kepada wartawan, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (22/3).

Keempat orang itu masing-masing dua petugas keamanan berstatus outsourcing, seorang PNS bernama Sukirno, dan Kasubag Humas Pejabat Eselon IV Rudi Harianto. (OL-5)