Penumpang Maskapai Lion Air Terlantar 12 Jam di Soekarno-Hatta

MASKAPAI Lion Air dengan nomor penerbangan JT0652 tujuan Bandar Udara Internasional Lombok dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dikeluhkan lantaran mengalami penundaan terbang. Penumpangnya mengaku kecewa dengan buruknya koordinasi yang dilakukan maskapai tersebut.

Salah seorang penumpang bernama Laksmi misalnya, dia bersama suaminya mengaku mesti tertahan labih dari 12 jam di area bandara. Ia menjelaskan, semestinya pesawat tersebut terbang pukul 17.30 WIB, Kamis (23/3). Penundaan terbang selama beberapa jam ini sempat ditolerasi.

Pesawat akhirnya tinggal landas pada pukul 20.30 WIB. Namun, lanjut Laksmi, penumpang dibuat heran lantaran pesawat mesti berbalik arah kembali menuju Jakarta.

"Di udara pilot mengabarkan kita harus balik kembali lagi ke Jakarta karena Bandara di Lombok sudah tutup. Pesawat kemudian berbalik arah," ujar Laksmi kepada Metrotvnews.com, Jumat (24/3).

Alasan Pilot pun tidak bisa diterima. Pasalnya, lanjut Laksmi, jika koordinasi dilakukan dengan baik oleh Maskapai Lion Air dan pihak Bandara Lombok, pesawat tidak perlu terbang dan kembali memutar ke Jakarta.

"Alasan bandara tutup kemudian pesawat berbalik arah ketika kami sudah terbang seharusnya tidak perlu terjadi," uajarnya.

Laksmi melanjutkan, setibanya di Jakarta, dia dan penumang lainnya kemudian dijanjikan untuk terbang pada pukul 05.00 WIB, Jumat (24/3).

Akan tetapi, lagi-lagi koordinasi buruk dilakukan pihak maskapai. Pengumuman jadwal pesawat pengganti yang semestinya terbang pada pukul 05.00 WIB kembali gagal dilakukan. Laksmi yang kadung kecewa mesti menunggu penerbangan selanjutnya pada pukul 09.00 WIB.

"Untuk kompensasi okelah, tapi ko ini konyol sekali koordinasinya. Materi bisa diganti, tetapi dia tidak bisa mengganti waktu. Kami hampir 12 jam tertahan di area bandara dengan adanya mis komunikasi yang dilakukan mereka," pungkas Laksmi.

Hingga berita ini ditulis, Metrotvnes.com sudah mencoba menghubungi pihak Maskapai Lion Air. Namun, jawaban resmi menanggapi kejadian ini belum dijawab pihak manajemen. (OL-5)