Saat Lampu Motor Padam,Saya Yakin itu Setan

(Sri Utami/J-3)
22/3/2017 23:37
Saat Lampu Motor Padam,Saya Yakin itu Setan
(thinkstock)

AWALNYA Fadjrin, 33, berpikir objek yang dilihatnya malam itu memang seorang perempuan. Sosok perempuan terlihat nyata dalam penerangan jalan yang minim. Namun, dia berpikir ulang saat sadar bahwa saat itu sudah sangat larut sekitar pukul dua dini hari. "Saya pikir tidak mungkin ada perempuan di tempat gelap dan malam. Apalagi mukanya tidak terlihat jelas dan bau wangi menyengat. Ini setan," yakin Fadjrin kepada Media Indonesia, kemarin.

Dalam kegelapan malam ditambah lampu jalan di Jalan Galunggung Jakarta Pusat tidak menyala, pikiran Fadjrin ke mana-mana. Rasa takut pun berlimpat ganda saat mendekati objek tersebut. Tanpa berpikir lagi pria berkacamata itu langsung menambah kecepatan laju motornya. Lalu, duarrr... Fadjrin menabrak beton pembatas jalur Trans-Jakarta. Ia pun jatuh terguling di aspal dengan luka di kaki dan tangan kanannya terkilir.

"Saya panik saat itu karena mata saya agak kesulitan melihat objek jauh. Belum lagi lampu di jalannya tidak menyala, jadi tambah panik karena seram," ujarnya. Menurut Fadjrin, objek yang dilihatnya saat itu sosok tubuh tinggi dengan rambut tergerai panjang. Dari jarak sekitar 100 meter, dia mencoba mengarahkan lampu motornya untuk memastikan sosok tersebut.

Tapi, tidak disangka, lampu motornya mendadak ikut padam. "Waktu itu saya masih yakin itu orang. Saya coba arahkan lampu motor, eh malah padam. Tambah merinding saya. Saya sudah berpikir dia setan. Saat ngebut, arah motor saya ternyata terlalu ke kanan. Akhirnya begini," terangnya sembari tertawa. Pegawai swasta yang baru melintas di Jalan Galunggung itu baru menyadari setelah terjatuh bahwa yang dilihat sebelumnya itu ialah seorang wanita pria (waria).

Waria tersebut memang biasa mangkal di kawasan tersebut. "Hahaha... Saya tidak tahu dia menolong saya atau tidak. Saya sudah lemas duluan. Tangan saya terkilir sekarang, tapi sudah ditangani tukang urut," imbuhnya. Teman Fadjrin, Herlani yang beberapa kali melintasi kawasan di sana mengungkapkan, di lokasi tersebut sering kali dibiarkan gelap. Lampu penerangan yang ada di sepanjang jalan tidak cukup untuk menerangi.

Apalagi di bagian tingkungan jalan yang mengarah ke kawasan Tanah Abang tersebut. "Saya kurang ngerti juga, pas di jalan itu pasti gelap. Apa karena lampunya kurang atau memang karena pohon, jadi kalau malam gelap," cetusnya.
Selain itu, kawasan yang terletak tidak jauh di kolong jembatan tersebut merupakan kawasan yang sepi di malam hari.
Hanya ada beberapa kendaraan saja yang melintas dari arah Manggarai menuju Tanah Abang, Casablanca atau pejompongan.

"Di sana memang jalannya sepi kalau sudah di atas jam 10 malam. Di tempat gelap itu dijadikan tempat waria mangkal pakai baju seksi," terangnya. Fadjrin berharap instansi terkait menambah penerangan di jalan tersebut. Agar tidak ada lagi jatuh korban seperti dirinya. Selain itu, lampu jalan yang minim juga bisa menimbulkan kerawanan sosial. Seperti kasus penodongan dan begal.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya