Bogor Kembali Memanas

Dede Susianti
22/3/2017 19:45
Bogor Kembali Memanas
(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

KISRUH angkutan kota (angkot) yang menolak angkutan daring di Bogor tak kunjung usai. Meski di pagi hari sempat normal setelah mogok selama dua hari, Rabu (22/3) siang suasana kembali memanas.

Kericuhan kembali terjadi menjelang sore di sekitar Jalan Raya Laladon atau di sekitar Terminal Laladon. Kericuhan berlanjut hingga malam hari. Bahkan meluas.

Pada peristiwa di Terminal Laladon, sempat terjadi penyerangan dengan perusakan angkot. Sedikitnya ada 6 angkot yang rusak. Dua angkot 02 trayek Sukasari-Bubulak, dua angkot trayek 06 (Jasinga/Leuwiliang-Bubulak), satu angkot 05 (Cibeureum-Laladon) dan angkot 03 (Baranangsiang-Bubulak).

Masing-masing pihak mengklaim bukan mereka yang mengawali keributan. Menurut pengurus komunitas angkutan online (Grab Bike) Aprison, peristiwa bermula sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu diakuinya, rombongan ojek daring hendak menuju Balaikota Bogor menemui Walikota Bogor Bima Arya.

Mereka dari arah Dramaga. Namun mereka dihadang. Bahkan penghadangan sudah mulai terjadi sejak Dramaga. Disangka para sopir angkot, mereka datang untuk menyerang.

"Padahal kami mau ke Balaikota bertemu Walikota Bogor untuk mempertanyakan soal info adanya penyetopan operasi angkutan online. Tahunya kami dihadang. Ada yang melempar batu ke arah kami dan mengenai helm. Tidak ada korban dari kami," kata Aprison ditemui di lokasi, di jalan di sekitar Terminal Laladon.

Ia tidak membantah, kalau setelah itu dari pihaknya membalas menyerang.

Klaim serupa juga diungkapkan sopir angkot. Menurut mereka, tidak ada yang menyerang dari mereka. Tapi dari pihak ojek daring yang menyerang. Termasuk merusak angkot-angkot yang tengah ngetem atau menunggu penumpang di area dalam terminal dan di pinggir jalan.

Seperti diungkapkan Sarpin sopir angkot 02 yang kena sasaran. Angkotnya rusak. Saat itu dirinya tengah menunggu penumpang. "Saya lagi ngetem di dalam. Masih kosong. Tapi tadi ada angkot teman saya juga dirusak. Itu ada penumpangnya," kata Sarpin ditemui di lokasi.

Ratusan personel gabungan dari Polresta Bogor Kota dan Polres Bogor serta dari TNI pun dikerahkan. Kedua kapolres juga ke lokasi untuk meredam suasana. Suasana sudah mulai mencair, setelah rombongan dari angkutan daring dikawal menuju balaikota.

Namun situasi justru memanas di sejumlah titik. Seperti di Yasmin atau di sekitar Jalan KH Abdullah bin Nuh. Pada Rabu petang, polisi pun sempat melepaskan tembakan ke udara beberapa kali untuk membubarkan masa dari angkutan daring yang mulai menumpuk di Yasmin.

Sementara itu, saat menemui driver angkutan daring, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, mereka berkumpul di Balaikota untuk mengklarifikasi berita soal penyetopan.

"Saya jelaskan bahwa tidak ada pelarangan. Kedua mereka juga meminta jaminan keamanan dari pemerintah. Ini akan kami korodinasikan dengan TNI-Polri, banyak yang bertindak melawan hukum harus ditindak," kata Bima.

Langkah yang akan diambil, lanjutnya, pihaknya akan mengundang segera pihak-pihak terkait. "Malam ini juga akan kita bahas. Organda, sopir angkot dan online. Tadi pun terjadi pertemuan dari wakil masing-masing pihak. Ada proses pembicaraan untuk kesepakatan. Kita sedang membicarakan kesepakatannya supaya jelas,"pungkas Bima. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya