Inilah Rencana Teknis Integrasi Angkutan KWK dan Transjakarta

PT Transjakarta menggandeng angkutan di bawah kendali Koperasi Wahana Kalpika (KWK) sebagai mitra. Lewat kerja sama itu, angkutan KWK bakal menjadi pengumpan Bus Transjakarta.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menjelaskan, teknisnya, angkutan KWK bakal berfungsi sebagai moda alternatif menuju Halte Transjakarta. Angkutan KWK pengumpan Transjakarta bakal ditandai khusus.

Simulasinya, pengguna dari rumah yang menumpang angkutan KWK, dikenakan tarif Rp3.500. Tarif itu rencananya berlaku ke seluruh tempat tujuan. Namun, tarif hanya berlaku di jam kantor pagi dan sore.

"Khusus KWK, harga tetap Rp3500 dari rumah sampai tujuan. Hanya selama jam-jam tertentu," kata Budi di kawasan Jakarta Barat, Rabu (22/3).

Tapi, ada juga opsi pembayaran menggunakan kartu, yang dinamai Kartu Sahabat KWK. Budi mengatakan Pengguna cukup membeli kartu itu di gerai yang nantinya bakal disediakan di halte-halte Transjakarta.

Jika pakai kartu itu, kata Budi, penumpang tidak perlu membayar saat turun dari angkutan. Belum ditetapkan secara resmi soal harga kartu itu.

Intinya, kartu bakal dibikin mirip seperti uang elektronik. Pengadaan kartu, kata Budi, bakal dilakukan oleh pihak Transjakarta.

Ketua Umum KWK La Ode Djeni Hasmar mengatakan, rencananya Kartu Sahabat KWK bakal dihargai Rp10 ribu. Pembayaran dengan kartu bisa digunakan dari jam 05.00 WIB sampai jam 09.00 WIB, dan jam 16.00 WIB, sampai jam 20.00 WIB.

"Yang belum punya dikenakan tarif seperti biasa," kata La Ode.

Selain Kartu Sahabat KWK, pihak Transjakarta juga bakal mengeluarkan Kartu Anggota Transjakarta. Si pemilik kartu anggota, bakal gratis menaiki angkutan KWK.

Rumusan teknis ini belum resmi bergulir. Tarif hingga mekanisme bagi hasil PT Transjakarta dan KWK, dan sopir masih dalam bahasan di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Walau masih jadi bahasan, Budi meyakinkan integrasi Transjakarta dengan angkutan KWK bakal mulai diuji coba pada 1 April nanti. Untuk tahap awal, 2.000 dari 6.000 armada KWK bakal dioperasikan di lima trayek. Namun, belum dirinci trayek mana saja. (OL-5)