Dentuman Keras Pecahkan Keramaian di Blok M Square

(Ghani Nurcahyadi/J-3)
18/3/2017 04:44
Dentuman Keras Pecahkan Keramaian di Blok M Square
(MI/ARYA MANGGALA)

SUARA dentuman keras dari arah lift nomor 15 di pusat perbelanjaan Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengagetkan Toni Sanjaya, 28, yang sedang bekerja di kiosnya, Jumat (17/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Sontak pria yang berprofesi sebagai penjahit itu pun berlari menuju lift bersama pedagang lainnya. Bahu-membahu mereka membuka pintu lift menggunakan tangan. Begitu pintu dibuka, ia pun tak bisa menyembunyikan kekagetannya. Hatinya remuk melihat tumpukan manusia merintih kesakitan di dalam lift.

"Posisinya menumpuk-numpuk, ada yang nangis, ada yang merintih kesakitan. Kami semua gotong orang-orang itu keluar dari lift, tapi ada satu korban yang sulit diangkat karena kakinya patah," kata Toni. Lift yang berkapasitas 1.600 kg atau berkapasitas 24 orang dengan berat rata-rata 68-70 kg itu diketahui meluncur bebas dari lantai 3 Gedung Blok M Square hingga ke lantai basement. Artinya lift meluncur tidak terkendali 5 lantai dari total 10 lantai pusat perbelanjaan yang dikelola PT Melawai Jaya Realty (MJR) tersebut.

Lift diketahui sudah disesaki 25 orang sejak di lantai 7, membawa orang yang turun seusai menunaikan ibadah salat Jumat. Saat itu, salah satu pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menunaikan salat Jumat di lantai tersebut. Meski alarm tanda kelebihan muatan berbunyi sejak lantai 7, lift tetap tertutup dan meluncur turun. Saat mencapai lantai 3, sejumlah penumpang naik dan turun, tapi dengan kondisi berdesakan.

Saat itulah, ketika lift belum menutup sempurna, lift yang ada sejak 2007 itu langsung meluncur bebas ke lantai basement. Dari kejadian tersebut, sebanyak enam orang dinyatakan mengalami patah tulang, satu orang mengalami keseleo, dan sisanya mengalami luka ringan. Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan AKB Budi Hermanto mengatakan pihaknya telah memeriksa enam saksi terkait dengan lift tersebut.

Mereka berasal dari pihak pengelola gedung, pekerja alih daya, dan saksi lapangan. "Kita juga akan tanyakan saksi ahli dan juga meminta laboratorium forensik lakukan pemeriksaan. Temuan di lapangan, kabel tidak putus, hanya lift keluar dari rel karena kelebihan muatan," kata dia. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memastikan Agung Podomoro Land, induk PT MJR, bertanggung jawab membiayai pengobatan korban.

Berdasarkan pengakuan manajemen, ungkap Sumarsono, mereka sudah diperingatkan saat alarm berbunyi. Namun, mereka tetap memaksakan. Pihak PT MRJ tidak bisa dimintai keterangan terkait dengan hal tersebut. Saat disambangi, pihak resepsionis Kantor PT MRJ di lantai 6 Blok M Square menyebutkan pengelola tidak di tempat dan sedang menjenguk korban yang dibawa ke RS Pusat Pertamina. Kasus itu masih diselidiki pihak kepolisian. Bila terbukti lalai, pihak manajemen Blok M Square bakal dibui.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya