Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMDA DKI Jakarta meminta semua pihak untuk tidak melakukan aksi provokasi terkait pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran ke-2 ini. Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menegaskan Pemprov DKI berwenang dan akan terus melakukan penertiban spanduk yang berbau SARA dan provokatif. Sementara itu, untuk penelusuran dan ranah hukumnya diserahkan ke penegak hukum.
"Aspek pidananya ya urusan polisi untuk menyelidiki lebih lanjut, polisi pasti menyelidiki aspek-aspek pengamanan. Intelijen pasti sudah bergerak," imbuhnya.
Sumarsono menjelaskan, Pemprov DKI tegas menurunkan spanduk yang membahayakan ketentraman umum. Dari Satpol PP sudah melakukan pendekatan persuasif supaya warga menyadari dampak dari spanduk itu.
"Satu, dua wilayah memang ada agak keberatan, tapi setelah dilakukan pendekatan ternyata sudah bisa. Ini akan terus dilakukan gerakan pencopotan," jelas Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, di lingkungan masyarakat dan masjid-masjid di Ibu Kota diramaikan dengan pemasangan spanduk yang bernada provokatif. Spanduk ada yang berisi imbauan pelarangan memilih pemimpin non-muslim sampai pelarangan menyalatkan jenazah yang memilih penoda agama, dalam hal ini, calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumarsono memperingatkan jangan sampai pemasangan spanduk itu bertujuan politis karena Jakarta sedang menghadapi Pilkada DKI 2017. "Jangan sampai dipolitisir untuk orang yang sebenarnya hanya untuk kepentingan politik pilkada," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/3).
Sumarsono meyakini, spanduk dipasang bukan oleh warga setempat. Sebab, banyak pula warga yang berinisiatif menurunkan spanduk itu. Melihat isinya yang seragam dan cetakannya yang sama, Sumarsono menduga, spanduk diproduksi oleh satu sumber. Namun, Pemprov DKI sendiri belum menelusuri siapa yang membuat spanduk itu.
"Kemungkinan ya (satu sumber), tidak banyak sumber. Kalau banyak kan satu spanduk satu sumber, kalau hurufnya sama dicetak bersama kan berarti ada yang menggerakan," pungkasnya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved