Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TERNYATA ada 1.001 macam cara orang menipu untuk mengeruk kekayaan. Simak saja warga negara asing asal Taiwan yang mencoba peruntungan di Indonesia dengan melakukan penipuan secara online.
Dari Indonesia, mereka berani mengaku sebagai penegak hukum dan memeras para pejabat Taiwan.
Sindikat yang terdiri atas 13 perempuan dan 49 pria itu telah berada di Indonesia sekitar 1 bulan.
Mereka memilih beroperasi di Indonesia lantaran peraturan mengenai internet service provider (ISP) di Indonesia cenderung lebih renggang.
Selain itu, para warga Taiwan tersebut menilai keberadaan mereka akan lebih sulit dilacak di Indonesia.
Para tersangka diketahui datang ke Indonesia secara bergelombang menggunakan visa kunjungan.
"Sindikat tersebut memiliki data warga Taiwan yang punya masalah terutama masalah pencucian uang, korupsi, dan sebagainya. Mereka tahu betul rekening yang dimiliki korban," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan.
Mereka kemudian menghubungi para korban dan meminta sejumlah uang dengan iming-iming masalah tersebut tidak akan diangkat ke ranah pengadilan.
Taktik mereka terbilang jitu.
Buktinya, selama beroperasi mereka mengantongi keuntungan hingga Rp2 triliun.
Polda Metro Jaya mengaku mendapatkan informasi awal mengenai sindikat itu dari kepolisian Taiwan.
Kemarin, 32 orang ditangkap di tujuh titik yang berbeda.
Mulanya, penyidik menggerebek rumah mewah di Jalan Manyar 4, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Tempat itu kemudian diketahui sebagai call center dari aksi mereka.
Dari situ polisi menyita barang bukti berupa 25 paspor Taiwan, 45 telepon, 6 laptop, 45 VPN caller, serta 2 HT.
Penangkapan kemudian berkembang ke sejumlah titik lain seperti Jalan Manyar 7 sebagai tempat transit pelaku.
Di situ polisi menangkap empat orang lagi dengan barang bukti berupa 1 laptop, 5 paspor, 6 telepon seluler, 5 buku tabungan, 1 dekoder CCTV, 4 ID card Taiwan, 1 tas, 1 kalung, serta 2 dokumen berbahasa Mandarin.
Keberadaan sindikat itu ternyata menyebar di sejumlah tempat lain di Ibu Kota, yakni Hotel 88 Mangga Besar, Apartemen Best Western, serta Jalan Camar Elok V.
Berdasarkan informasi yang dihimpun pihak kepolisian, kelompok itu juga pernah mengunjungi rumah kosong di Jalan Kemang.
Namun, saat didatangi, tidak ada satu pun orang di rumah tersebut.
Proses hukum terhadap para WNA itu diserahkan ke kepolisian Taiwan.
"Kami akan bekerja sama dengan pihak imigrasi untuk langkah selanjutnya karena TKP di Taiwan," pungkas Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Polda Metro Jaya AKB Aris Supriono.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved