Timses Basuki Kenyang Isu SARA

LB. Ciputri Hutabarat/MTVN
08/3/2017 11:42
Timses Basuki Kenyang Isu SARA
(MI/Arya Manggala)

TIM sukses pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada 2017 menyatakan sudah kenyang dengan isu suku, agama, ras dan antargolongan yang terus berhembus. Karena itu, pihaknya tidak kaget lagi dengan isu 'Asal Bukan Ahok' (ABAH) yang kini juga mencuat ke permukaan.

"Kami sudah tahu dengan isu (ABAH) tersebut. Bisa dilihat putaran pertama bagaimana kami benar-benar diserang," kata Jubir Tim Sukses Basuki-Djarot, Raja Juli Antoni, Rabu, 8 Maret 2017.

Toni, sapaan akrabnya, menceritakan pada putaran pertama isu SARA bertebaran menjegal Basuki -Djarot. Dia terang-terangan mengatakan pihak lawan menghalalkan segala cara termasuk melemparkan isu agama.

"Tak terlalu mencengangkan bagi kami. Karena apa yang dipakai lawan itu memang sudah menumbuhkan anti Ahok bahkan karena pernasalahan agama," ungkap Toni.

Sebelumnya, Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei 800 warga DKI yang menjelaskan dasar warga Jakarta memilih jagoannya. Dari angka tersebut 25,9 persennya memilih Anies-Sandi atas dasar alasan asal bukan Ahok.

Kemudian, 27,1 persen responden lainnya menyatakan pilih Anies-Sandi karena seagama, dan diikuti dengan faktor lain di bawah lima persen, seperti programnya bagus, santun, berpengalaman dan terbukti, serta alasan lainnya.

Kemudian, ketika ditanya apa yang tidak disukai dari Basuki-Djarot, sebanyak 28 persen responden menyebutkan soal tidak bisa menjaga kata-kata. Disusul dengan soal kasus dugaan penodaan agama sebanyak 10,7 persen, arogan sebesar 9,3 persen.

Survei bertajuk "Memahami Peta Kompetisi Putaran Kedua Pilgub DKI" ini dilaksanakan dari 21 sampai 27 Februari 2017. Survei memiliki margin of error sebesar plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Peneliti menentukan sampel dalam survei dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi di seluruh kotamadya di Jakarta dan faktor gender.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya