Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TAMAN Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah bersih, rapi, dan asri. Tidak ada lagi tumpukan sampah atau air waduk yang keruh dan jorok.
Permukiman yang berdiri di sekitar Waduk Pluit pun telah tertata rapi. Waduk Pluit atau dalam bahasa Belanda berarti kapal direvitalisasi menggunakan APBD DKI saat Jakarta dipimpin Joko Widodo pada 2013.
Setelah Joko Widodo menjadi Presiden RI setahun kemudian, revitalisasi dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Proyek selesai 2015.
Kini lanskap Waduk Pluit dipenuhi rumput hijau, pepohonan, dan air tenang yang bersih. Banyak keluarga mengisi waktu dengan menikmati fasilitas waduk, bahkan mereka bisa bermain basket.
Pemandangan asri dan sejuk tersebut juga dimanfaatkan muda-mudi untuk berpacaran. <>Media Indonesia yang berkunjung Sabtu (4/3) sore menyaksikan sepasang kekasih sedang bersenda gurau di atas rerumputan. Sesekali keduanya saling membelai pipi satu sama lain.
Menurut penuturan petugas kebersihan yang sehari-hari menyapu kawasan waduk, pasangan muda-mudi yang datang pada malam hari akan lebih banyak lagi.
"Kalau malam Minggu begini akan lebih banyak lagi. Ada saja yang pacaran hingga subuh. Ada pula anak muda yang bergerombol," cetusnya. Setahu dirinya tidak pernah Satpol PP berupaya menertibkan mereka.
Sebagai petugas kebersihan, ia juga keberatan dengan sampah anak-anak muda itu yang kerap berantakan. Padahal di sekitar mereka tersedia tempat pembuangan sampah. Namun, ia tidak berani menegur. Pasalnya, kehadiran orang pacaran membawa rezeki bagi warung dan pedagang kopi keliling.
Pintu masuk Waduk Pluit dari sisi selatan yang menembus ke Kantor Polsek Penjaringan juga kerap dijadikan lokasi berpacaran. Di jalan sepanjang sekitar 500 meter itu muda-mudi memarkir kendaraan dan lalu bersendau gurau.
Paul, 32, seorang pengunjung yang datang bersama kedua anaknya, tampak risih menyaksikan orang berpelukan di pinggir jalan umum. Ia berharap Pemprov DKI memasang lebih banyak lampu penerangan agar tidak ada celah untuk perbuatan yang menjurus ke arah mesum.
"Saya khawatir makin banyak yang seperti itu. Tidak baik dilihat anak-anak yang datang bersama keluarga. Sayang juga kan rerumputan asri hijau dibuat tempat tidur-tiduran," kata Paul.
Penerangan di kawasan Waduk Pluit memang tidak merata. Lampu hanya menerangi bagian area yang memiliki sarana olahraga. Penerangan sisi selatan menuju area olahraga futsal cenderung minim. Di lokasi ini juga muda-mudi memadu kasih tanpa mengindahkan pengunjung.
Saat ditemui sore itu, Ina, 17, seorang pengunjung, bercerita kawasan Waduk Pluit memang menjadi tempat favorit teman-temannya berkumpul. Tak jarang ia sering mendapat teman baru di sana. "Ya ada juga yang dapat pacar baru di sini," kata Ina sambil tersipu malu.
Bagaimana harus membina agar anak-anak muda tetap beretika di tempat umum, Kepala Satpol PP DKI Jupan Royter berjanji berkoordinasi dengan Kasatgas Kecamatan dan Kepala Satpol PP Jakarta Utara. "Kami akan menertibkan penyalahgunaan area Waduk Pluit. Bersama dengan kedua pihak tersebut, pemantauan akan lebih diintensifkan," ujar Jupan. (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved