Ekin si Pencari Tuhan asal Bogor Diketahui di Kabanjahe

Dede Susianti
04/3/2017 19:56
Ekin si Pencari Tuhan asal Bogor Diketahui di Kabanjahe
(MI/Dede S)

EKIN Suratotonta Bangun, anak usia 14 tahun yang meninggalkan rumahnya di Kampung Sawah, RT 003/012, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwliang, bagian barat Kabupaten Bogor, ditemukan.

Ekin, yang pergi untuk menemui Tuhan, seperti di surat yang ditinggalkan untuk orangtuanya, sejak Selasa (28/2) lalu, berada di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra.

Ada hal yang menarik dari kisah diketahuinya keberadaan Ekin, salah satu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Cibungbulang, Kabupaten Bogor ini.

Justru kabar datang dari Ekin sendiri. Dia menghubungi orangtuanya Teger Bangun melalui pesan di jejaring pertemanan Facebook atau disebut FB.

Di situ dia sedikit memprotes ayahnya, soal kepergiannya yang disebarluaskan melalui pemberitaan media massa dan media sosial (medsos). Padahal di pesan suratnya, dia meminta bahwa dirinya bukan hilang tapi pergi dan meminta jangan disebarluaskan ke media atau medsos.

"Dia menghubungi saya lewat mesengger FB, melalui akunnya Ekin SPB. Dia menghubungi saya sekitar pukul 13.34 WIB. Ada panggilan atau chat 'pa, o pa' sebanyak enam kali. Saat itu saya tidak mendengar, karena sedang berdoa di kamar," ungkap Teger Bangun saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (4/3) petang.

Kata Teger, Ekin protes dengan bahasa Medan. Dia bilang, lanjut Teger, "Saya ke sini untuk belajar firman Tuhan, untuk menderita. Saya baca berita. Kenapa diceritakan ke media,".

Keberadaan Ekin di Kabanjahe, Kabupaten Karo, kata Teger, setelah dirinya berbincang lama melalui fasilitas chating tersebut.

"Ekin bilang, jangan telepon karena tengah di warnet. Dia masuk warnet, karena tidak ada HP. HP-nya kata Ekin dijual sejak berada di Bogor, di Pusat Grosir Bogor (PGB)," kata Teger.

Kepada Teger, Ekin tetap minta agar jangan mencarinya, karena dirinya ingin mencari pengalaman. "Dia bilang, saya ingin mencari pengalaman. Dan ketika saya tanga apa itu panggilan hati, dia jawab kalau dirinya merasa sudah dipanggil oleh Tuhan," ungkap Teger.

Meski dari Ekin minta untuk tidak dicari, Teger mengatakan akan mencarinya. Meski saat ini keberadaannya sudah diketahui, tapi lokasi tepatnya belum.

"Kita akan mencari. Saya sudah hubungi kerabat di sana untuk cek warnet Gerae. Warnet yang disebut Ekin. Dia belum dapat tempat tetap," pungkas Teger.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ekin pergi dari rumahnya pada Selasa (28/2) malam. Saat itu dia berada di rumah seorang diri. Dia memang tidak ikut kedua orangtuanya dan adiknya Selly pergi ke gereja untuk melakukan penghiburan.

Dia baru diketahui pergi setelah orangtuanya kembali sekitar pukul 23.00 WIB. Ekin pergi dengan meninggalkan surat dengan tulisan tangannya sendiri. Isi surat itu sangat mengharukan. Dia berpamitan kepada orangtuanya untuk pergi mencari dan menemui Tuhan di surga.

Sebelumnya dia juga mengucapkan terima kasih pada ayah ibunya yang telah mendidik dan merawat dirinya hingga saat ini atau selama 14 tahun. Kepada adiknya Selly yang masih berusia 2,5 tahun, Ekin mengucap terima kasih karena telah mengajarkan kesabaran.

Di suratnya itu, Ekin menyatakan dirinya pergi atas keinginan sendiri dan bukan hilang. Dia meminta jangan mencarinya dan tunggu sampai 9 tahun lagi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya