Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERISTIWA tanah longsor dan pohon tumbang kembali terjadi di Kota Depok. Longsor kali ini terjadi di 14 titik dalam sehari dan tidak ada korban jiwa.
Kepala seksi pembangunan jalan dan jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Satria Fristiadi mengaku peristiwa tanah longsor kali ini paling dirasakan jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Kondisi itu, kata Satria, bisa diketahui dari 14 peristiwa bencana tanah lonsor Selasa (28/2) malam hingga Rabu (1/3) pagi, kemarin.
Bencana tanah longsor meliputi turap kali Cipinang, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, yang baru selesai direvitalisasi yang anggarannya berasal dari APBD Kota Depok 2016. Satria tidak menampik terjadi kesalahan spesifikasi dalam pengerjaan konstruksi bangunan turap tersebut. “ Sangat dimungkinkan konstruksi turap tidak sesuai spesifikasi, “ kata Satria.
Selanjutnya, peristiwa tanah longsor terjadi di areal sekolah taman kanak-kanak (TK) yang juga terletak di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Beruntung peristiwa tanah longsor di sekolah TK kejadiannya malam hari atau tidak ada aktivitas di sekolah TK. Termasuk longsor tanah di sekolah dasar (SD) dan Masjid di lingkungan RW 14 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Turap longsor lainnya terjadi di kali Curug di lingkungan RT 003 RW 10 Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Robohnya turap diduga akibat buruknya kontruksi bangunan.’ Kalau pengerjaan proyek penurapan tidak asal-asalan tak secepat ini roboh, “ ujar Satria.
Longsor lanjutnya, terjadi di Kompeks Grand Depok City atau yang dikenal GDC Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Turap sepanjang 50 meter dengan tinggi tiga meter roboh dan menimpa beberapa rumah warga.
Longsor terparah adalah di Jalan M. Ridwan Rais, persis dekat Fly Over Arif Rahman Hakim (ARH), Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok. Bahkan sebuah rumah berlantai dua nyaris roboh dikarenakan pondasi bangunan dan tanah dibawahnya tergerus air kali.
Longsornya, tanah di sini, kata Satria, karena tali air menuju ke situ Pladen, Beji, dan situ Rawa Besar, Kampung Lio, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dimatikan (ditutup) bangunan gedung bertingkat delapan, tepatnya di Jalan M. Ridwan Rais. “Selama ini sebelum dibangun gedung bertingkat kejadian tanah longsor tidak pernah sekalipun hujan deras mengguyur wilayah Kota Depok, “ jelasnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Depok Manto Jorghi menambahkan pihaknya akan menindak tegas bagi para pengembang dan perorangan yang melanggar garis sempadan sungai (GSS) dan situ. Sebab, salah satu penyumbang banjir di Kota Depok karena melanggar GSS dan juga pemanfaatan situ sebagai tempat usaha dan rumah. “ Termasuk ditutupnya drainase jalan membuat air hulu tidak mengendap disaluran drainase, “ paparnya.
Manto memberikan contoh, banjir yang menggenangi permukiman Pondok Duta, Taman Duta, Bukit Cengkeh I dan II karena kroditnya saluran drainase di jalan rumah tahanan militer (RTM) Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok tertutup buangan sampah. “ Ditambah drainase di Kelurahan Pasir Gunung Selatan yang berhilir ke kali jantung atau ujung kali laya yang lokasinya diatas empat perumahan, “ ujar Manto (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved