Ini Kata Ahok Penyebab Banjir di Jakarta Selasa Lalu

Nur Azizah
22/2/2017 15:51
Ini Kata Ahok Penyebab Banjir di Jakarta Selasa Lalu
(ANTARA)

GUBERNUR DKI Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama tak merasa kecolongan meski, Selasa (21/2) sejumlah titik di Ibu Kota terendam. Banjir datang karena hujan tak henti.

Kondisi makin tak bersahabat karena Jakarta tengah dilanda El Nina. Menurut Ahok, banyak faktor yang menyebabkan air kali meluap. Selain faktor cuaca, juga karena ada tiga tanggul yang jebol. Tiga tanggul itu ada di Sunter, Bekasi, dan Mampang.

"Lalu kalau di Cawang. Ada pintu air yang terlambat dibuka. Kita lagi bilang ke BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane), tolong pintu, pompa, semua, kami yang kendalikan saja. Karena kemarin dia lupa buka, jadi Cawang kena," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (22/2)

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengklaim banjir di Jakarta cepat surut. Sebab, semua saluran mulai terhubung ke laut.

"Asal berhenti hujannya karena semua saluran mulai terhubung," kata Ahok.

Normalisasi menjadi satu-satunya solusi mengatasi banjir. Misalnya, seperti yang akan dilakukan di Jakarta Utara.

Sebelumnya, Ahok berjanji akan membereskan banjir di kawasan Ibu Kota di sisa waktu kepemimpinannya. Namun, ada beberapa kekhawatiran yang tersemat di benak Ahok.

"Yang paling saya khawatir, kalau Jakarta enggak bikin tanggul Utara, termasuk Pasar Ikan itu. Hujan terus menerus dan pasang, 40 persen wilayah Jakarta tenggelam," kata Ahok di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin (20/2)

Ahok merasa pembangunan tanggul perlu dilakukan karena pompa tidak bisa menyedot air. "Kalau pakai pompa enggak bisa, harus tanggul karena air laut sama daratnya sana," ungkap Ahok

Di tempat yang sama, mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengingatkan warga agar tidak menjual tanah mereka pada pengembang. Sebab, harga jual yang ditawarkan pengembang sangat rendah.

Calon gubernur petahana ini menyatakan, banyak pengembang yang mengincar lahan daerah banjir. Biasanya mereka membeli tanah dengan kisaran harga Rp1 juta/m2. MTVN/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya