Ahok Berencana Buat Gorong-Gorong di Bawah Jalan Pasar Kali Malang

LB. Ciputri Hutabarat/MTVN
09/2/2017 10:26
Ahok Berencana Buat Gorong-Gorong di Bawah Jalan Pasar Kali Malang
(MI/Galih Pradipta)

CALON Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meninjau kawasan permukiman Jalan Inspeksi Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur. Saat blusukan, Ahok menemukan wilayah banjir yang tidak memiliki selokan air.

Ahok pun berencana untuk memperbaiki kawasan ini saat dia aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dia berencana membelah jalan yang sudah ada dan membangun gorong-gorong di bawah jalan.

"Ini bisa dibeli. Terus di atasnya kita bikin jalan. Supaya saluran air juga bisa lewat," kata Ahok di lokasi blusukan, Kamis (9/2).

Saat Ahok masuk, dia pun meminta agar timnya mencatat agar Dinas Tata Air DKI mendatangi lokasi banjir ini. Tujuannya, agar pembelahan jalan dan pembangunan gorong-gorong segera ditindaklanjuti. "Nanti harus bawa si Teguh (Kadis Tata Air) ke sini. Sekalian kasubdinnya supaya langsung dikerjakan," ungkap Ahok kepada tim nya.

Rizky, warga setempat mengatakan permukaan kawasan tersebut kerap banjir. Sungai terdekat merupakan Kalimalang yang membelah Pasar Kalimalang di sekitaran permukiman warga. "Banjir biasanya sebetis. Terakhir tahun lalu sih tahun 2016. Jadi pengennya dibenerin lah jalannya," ungkap Rizky

Namun dalam acara blusukan tersebut sempat terjadi kericuhan antara relawan pasangan Basuki -Djarot yang sempat adu mulut dengan Panita Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cakung, Jakarta Timur.

Keduanya adu mulut lantaran kedatangan Ahok di Jalan Inspeksi Kali Malang, Cakung, Jakarta Timur disebut tidak berizin. Awalnya Ketua Panwascam Cakung, Tomi Ronal mendatangi kerumunan Ahok untuk menghentikan kampanye.

"Ini enggak berizin," kata Tomi di lokasi, Jakarta Timur. Tim sukses Badja terlihat tidak terima. Mereka meminta Tomi untuk melaporkan hal ini ke atasannya. "Kalau memang ini salah laporkan saja pak ke Bawaslu. Jangan menghentikan kampanye," kata seorang relawan berbaju kotak-kotak.

Tomi mengaku tidak mendapat kabar terkait kedatangan Ahok. Dia mendapat laporan tersebut langsung dari polisi setempat. Dia pun mengaku diperintahkan atasannya untuk menghentikan kampanye. "Saya sudah dapat perintah dari Ketua Panwaskota Jakarta Timur, Marhadi untuk menghentikan kampanye ini," ungkap dia.

Selanjutnya, Tomi mengaku diancam oleh relawan. Dia pun berencana melaporkan hal ini untuk diproses sesuai aturan. "Akan kami laporkan tertulis. Kami sudah mengingatkan tapi ditentang dan ada ancaman," tegas dia.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya