Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PROGRAM pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) berlanjut di DKI Jakarta. Setelah membangun 123 RPTRA menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 dan 2016, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menjanjikan pembangunan 100 RPTRA yang tersebar di lima wilayah Kota Jakarta.
Program pembangunan RPTRA digagas pertama kali pada 2015. Saat itu Pemprov DKI berada di bawah kepemimpin-an Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama Wakil Gubernur nonaktif Djarot Saiful Hidayat. Program RPTRA belum ada pada kepemimpinan Gubernur DKI Joko Widodo-Ahok periode 2012-2014.
Kehadiran ruang terbuka hijau (RTH) di tengah kepadatan penduduk kota menjadi oase bagi warga Jakarta. Maklum, kondisi RTH sebelum 2015 baru mencapai 9%, membuat warga Jakarta yang kerap suntuk tak punya tempat menenangkan diri. Sesuai dengan aturan, sebuah daerah harus memenuhi target RTH hingga 30% dari luas wilayahnya.
Sejak adanya RPTRA, anak-anak bisa bermain di taman. Ibu-ibu yang memiliki bayi dengan santai bercengkerama bersama tetangga sambil menggunakan ruang laktasi. Ternyata banyak warga saling kenal dengan tetangga ketika berada di RPTRA.
Mereka selama bertahun-tahun hanya tahu wajah, tapi tak pernah bertegur sapa. Padahal jarak rumah hanya dipisahkan gang. Begitu penting dan manfaatnya pembangunan RPTRA bagi warga di kawasan kumuh.
Setelah berhasil membangun 123 RPTRA dalam dua tahun terakhir, kini Pemprov DKI akan membangun sebanyak 100 RPTRA lagi. Pembangunan 100 RPTRA menggunakan dana APBD 2017 dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI sebesar Rp150 miliar.
Anggaran mengalami ke-naikan lantaran fasilitas RPTRA berupa air conditioner/pendingin udara dan wi-fi mulai dimasukkan ke APBD.
“Tahun lalu anggaran untuk pembangunan RPTRA sebesar Rp120 miliar. Sekarang naik menjadi Rp150 miliar karena untuk fasilitas pendingin ruangan dan wi-fi tahun sebelumnya tidak dianggarkan. Tahun ini dianggarkan,” jelas Hendrianto, Kepala Seksi Pe-rencanaan Pertamanan Dinas Kehutanan Pemprov DKI Jakarta.
Efektivitas ruang
Desain pembangunan RPTRA 2017 tidak akan berbeda dengan di 2016. Beragam fasilitas, seperti tempat laktasi, perpustakaan, dan program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) masih ada.
Namun, tahun ini desain RPTRA dimantapkan dengan memilih tiga dari 11 prototipe yang sudah ada.
Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan efektivitas ruang dan fungsi. Meskipun demikian, terutama RPTRA wajib memiliki layanan untuk anak, sesuai dengan namanya, seperti perpustakaan anak, arena olahraga, serta ruang layanan masyarakat.
Hal tersebut dilakukan agar model yang digunakan lebih sederhana dan mempercepat waktu pembangunan.
Hendrianto juga mengatakan akan memperketat pengawasan di tiap-tiap RPTRA. Tiap-tiap kelurahan wajib bertanggung jawab atas pengguna RPTRA.
Perincian 100 RPTRA yang akan dibangun tersebut ialah 15 di Jakarta Pusat, 5 di Kepulauan Seribu, 20 di Jakarta Utara, 20 di Jakarta Barat, 20 di Jakarta Timur, dan 20 di Jakarta Selatan. Sebelumnya, di 2016, sebanyak 16 RPTRA dibangun di Jakpus, 31 di Jakut, 24 di Jakbar, 24 di Jaksel; dan 28 di Jaktim.
Ke depannya, Jaktim yang memiliki area paling luas berpotensi mendapat 51 titik RPTRA lagi, 47 di Jaksel, 8 di Jakbar, 16 di Jakut, dan 0 di Jakpus sebab semua ruang telah terpakai.
Usul 122 lahan yang berpotensi dibangun RPTRA tersebut akan diteruskan Dinas Pertamanan dan Kehutanan ke Suku Dinas Perumahan Rakyat di lima wilayah kota. Jika telah disetujui, pihaknya akan mendiskusikan dengan wali kota.
“Dinas-dinas lain, baik Dinas Pendidikan atau Dinas Olahraga dan Pemuda seharusnya juga melakukan (usul),” papar Hendrianto.
Selain 123 RPTRA yang dibangun Pemprov DKI, pengembang melalui corporate social responsibility (CSR) juga memberikan kontribusi pada 59 lokasi di 2016. Dengan demikian, saat ini sudah ada 182 RPTRA. Tahun ini Pemprov DKI fokus pada rencana pembangunan 100 RPTRA dengan menggunakan APBD senilai Rp150 miliar. Namun, tetap terbuka untuk perusahaan swasta yang hendak membangun RPTRA. (J-1)
yanurisa@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved