Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
RUMAH Sakit Umum Daerah Pasar Minggu bukan satu-satunya rumah sakit besar yang menerapkan layanan teknologi terintegerasi. Ternyata Puskesmas Kecamatan Tebet juga memiliki fasilitas serupa. Bahkan dengan dengan bantuan teknologi, dalam 1x24 jam, Puskesmas Tebet mampu melayani pasien hingga 1.200 orang.
Salah satu staf teknologi informasi Puskesmas Tebet, Mohammad Habiebie, menyampaikan, dengan bantuan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (Sikda), pelayanan di Puskesmas Tebet kian cepat. Sistem mengatur seluruh proses pendaftaran, rekam medis, diagnosis dokter, hingga resep obat. Itu semua akan tercatat dalam komputer.
Proses pelayanan pasien pun lebih cepat ketimbang secara manual. “Puskesmas Kecamatan Tebet ini tempat pertama sekelas puskesmas yang menggunakan sistem Sikda, mulai pasien datang hingga mendapatkan obat hanya butuh waktu 15 menit,” ungkap Habiebie, kemarin.
Untuk proses pendaftaran, pasien cukup membawa kartu identitas atau kartu BPJS Kesehatan. Peserta kartu Jakarta sehat (KJS) pun bisa dilayani hanya dengan menyampaikan nomor induk pada KTP.
Habiebie menjelaskan, awal pemakaian Sikda pada 2015, pasien yang mampu dilayani melonjak drastis. Sebelumnya pihak puskesmas hanya sanggup melayani 250 pasien per hari. Setelah Sikda, 800 pasien dilayani. Pada awal 2017, selama 24 jam 1.200 pasien bisa terlayani. “Ini karena teknologi tersebut memudahkan pekerjaan SDM di Puskesmas Tebet,” terangnya.
Teknologi Sikda juga mendatangkan dampak positif. Pemangku kebijakan pun dapat mengambil kebijakan secara cepat. Namun, di bagian apotek yang menyediakan obat, masih ada celah keterlambatan. Petugas apotek harus menegaskan kembali penyakit yang diderita pasien dengan tanggal lahir. Hal itu mencegah obat tertukar akibat kesamaan nama dan penyakit.
“Sistemnya masih kami kembangkan terutama untuk kemudahan pengecekan stok obat agar bisa disesuaikan dengan data dari dinas ataupun Kementerian Kesehatan,” jelas Habiebie.
Seorang dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Tebet Dewi menyampaikan, meski segala data dan rekam medis milik pasien sudah terekam di komputer, dirinya tetap memeriksa pasien. Hal itu untuk meneguhkan kembali riwayat penyakit pasien.
“Tetap kami ajak berkomunikasi. Itu aturan baku antara dokter dan pasien. Pasien punya keluhan apa, kita dengarkan,” tukas Dewi. (Gan/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved