Komunikasi Lancar, Mafia Narkoba Terbongkar

Akmal Fauzi
30/1/2017 02:45
Komunikasi Lancar, Mafia Narkoba Terbongkar
(ANTARA/SIGID KURNIAWAN)

BERAWAL dari informasi Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik (JSJN) Polisi Diraja Malaysia (PDRM) bahwa terdapat aktivitas produksi ekstasi di Cakung, Jakarta Timur, tim Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya bergerak cepat.

Dua tim dari Subdit 1 diterjunkan untuk melacak lokasi pabrik ekstasi yang terendus merupakan jaringan Tiongkok itu.

Pengintaian dilakukan dua tim sejak Rabu (11/1).

Mereka bergantian mengamati aktivitas gudang yang berlokasi di Green Sedayu Biz Park blok GS 11 Nomor 2 Jalan Cakung Cilincing Timur Raya, Cakung, Jakarta Timur.

"Lokasi diintai selama 24 jam oleh dua tim kami. Mereka bergantian mengamati aktivitas di sana," ungkap Direktur Reserse Polda Metro Jaya, Kombes Niko Alfinta, kemarin, di Mapolda Metro Jaya.

Pada hari ketiga pengintaian atau tepatnya Jumat (13/1), satu tersangka warga negara Hong Kong, Wong Chi Hin, ditangkap.

Ia berencana mengambil 202.935 butir ekstasi dari lokasi pengintaian.

Rencananya, ribuan ekstasi itu bakal diedarkan ke tempat hiburan malam di kota-kota besar di Jawa.

Dua tersangka lain, Ali dan Asrul, juga ditangkap yang diketahui sebagai kurir.

Wong Chi Hin ternyata salah satu dari kelompok Tiongkok yang ada di Jakarta.

Dari tangan dia, barang bukti ekstasinya jika dijual ke pasar bernilai Rp80 miliar.

Dari hasil pengembangan, terungkap kelompok Tiongkok lainnya yang bermain di Jakarta.

Mereka sudah berhasil menyelundupkan 106,3 kilogram sabu senilai Rp150 miliar.

Sabu tersebut dibuat dari bahan-bahan yang didatangkan dari Tiongkok dan disimpan di gudang penyimpanan di Bandengan, Jakarta Utara.

Dari lokasi itu, ditangkap S, 47, BY, 40, AK, 40, dan AA, 33.

Mereka bandar sabu dari Taiwan.

Tiga orang di antara mereka tewas ditembak petugas karena melawan saat ditangkap. Mereka ialah WCH yang merupakan warga negara Tiongkok serta BY dan S.

Soal tindakan tegas itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan itu dilakukan untuk memberikan efek jera.

Hal itu sekaligus menegaskan komitmennya berperang melawan narkotika.

Dalam 10 hari terakhir, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya telah menindaktegas lima tersangka.

Mereka ditembak lantaran melakukan perlawanan kepada petugas.

"Kalau tidak mau mati, sebaiknya para bandar tidak mengedarkan narkoba di sini (Indonesia)," tegasnya.

Tingkatkan kerja sama

Kesuksesan tersebut bagi Direktur Reserse Polda Metro Jaya, Kombes Niko Alfinta, menjadi bukti kerja sama regional sangat penting.

Ke depannya kerja sama pemberantasan narkoba dengan JSJN Polisi Diraja Malaysia harus diperkuat.

Apalagi, selama ini Malaysia menjadi wilayah transisi peredaran narkoba ke Indonesia.

Tiongkok menjadi sumber barang laknat tersebut.

Malaysia menjadi pintu masuk ke Indonesia.

Tentu hal itu menjadi penting untuk memutus jalur peredaran narkoba ke Indonesia.

"Tukar informasi jaringan narkoba itu menjadi hal penting. Jadi, kami tingkatkan kerja sama untuk pemberantasan narkoba," kata Nico.

Forum-forum internasional, seperti Aseanapol, kata Nico, menjadi penghubung untuk memperkuat kerja sama bilateral pemberantasan narkoba.

Komunikasi yang intens antara JSJN Polisi Diraja Malaysia dan Polri diyakini dapat meredam peredaran narkoba masuk ke Indonesia.

"Pak Kapolda Metro (Irjen M. Iriawan) memerintahkan untuk bekerja sama dengan polisi narkoba di ASEAN dan Asia. Dengan begitu saya meyakini peredaran narkoba ditekan, lalu akses masuk yang biasa masuk ke jalur laut bisa dicegah," harapnya.

Liaison Officer (LO/perwira penghubung) Polri di Malaysia, Kombes Chaidir, seusai pertemuan antara Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dengan Deputy Director JSJN Polisi Diraja Malaysia, Dato' Kang Chez Chiang, mengatakan keberhasilan kali ini bagi Malaysia dan Indonesia merupakan momentum saling memperkuat kerja sama dalam pemberantasan narkoba, baik bagi Indonesia maupun Malaysia.

"Kerja sama yang membuahkan hasil positif ini tentu akan diperluas lagi. Baik Indonesia maupun Malaysia, narkoba menjadi masalah penting yang harus diberantas bersama-sama," ujarnya. (Nic/J-3)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya