Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
JUMAT (20/1) menjadi hari terakhir suara Valiandra Vabiola meramaikan suasana di tengah-tengah keluarganya yang tinggal di Perumahan Citra Indah Bukit Menteng, Blok B1 No 7 RT 001/08, Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
Dengan setelan kasual celana jins panjang warna biru dan atasan sweter hijau-putih berkupluk, Valiandra berpamitan pukul 10.00 WIB akan pergi ke kampusnya di Keranggan, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Hingga saat ini, mahasiswi semester satu itu tidak kunjung kembali ke rumah. Pukul 22.30 WIB, Sabtu (21/1), atau setelah 24 jam, ayah dan bundanya melapor ke Polsek Jonggol.
Sang bunda, Dina Noviandra, 42, berkisah, ponsel anak semata wayangnya itu dalam keadaan tidak aktif sejak meninggalkan rumah. Ia tahu itu karena beberapa menit berselang kepergian sang putri, Dina mengirimkan pesan Whatsapp (WA), tapi hanya ceklis satu tanda belum dilirik.
"Saya telepon juga tidak bisa dihubungi. Kebetulan hari itu kami ada janji, siangnya akan ketemuan di wilayah Cibubur," tutur Dina kepada Media Indonesia, Senin (23/1) sore.
Hari itu Dina merasa berbeda. Dia seolah terhipnosis. Sudah tahu lokasi bank yang akan ditujunya dan kampus anaknya searah, tapi tak terpikir untuk pergi bersama. "Kita sama-sama mau berangkat, tapi kenapa enggak bareng saja ya. Saya kayak kesirep, kayak kehipnotis."
Sekitar pukul 13.00, Dina dan suaminya menunggu sang buah hati di Cibubur. Rencana mereka mau ke bank bersama karena Valiandra yang pegang buku tabungan. Dina berupaya menghubungi untuk memberi tahu sudah menunggu di Cibubur, tapi ponsel Valiandra tetap tidak aktif.
"Mematikan ponsel bukan kebiasaan anak saya. Dia pasti laporkan di mana posisinya saat itu. Dia akan bilang 'tungguin aku akan naik ojek online'," urai Dina.
Waktu terasa begitu lamban. Suami istri itu mulai gelisah. Mereka memutuskan mencari. Tempat pertama yang didatangi ialah kampus Mercu Buana. Ternyata tidak ada yang kuliah karena libur setelah ujian akhir semester sejak 2 Januari hingga 16 Januari.
Lalu ke bekas tempat indekos-nya yang hanya satu bulan di dekat kampus. Namun, tidak ada titik terang. Dari situ, mereka menelusuri jalan dan kawasan Cibubur, Jonggol. Hasilnya nihil.
Dina mengisahkan anaknya berubah sejak dua bulan lalu. Valiandra yang ceria kian asyik sendiri dan berkutat dengan permainan gim Afakin, permainan 3D tentang kehidupan sosialita di ponselnya. "Nama gimnya Afakin, pernah ngajak saya dan ayahnya ikut main. Katanya seru. Permainan itu tentang sosialita. Ada beli-beli apartemen, party-party," ujar Dina.
Valiandra bahkan dapat disebut kecanduan gim tersebut. "Ke kamar mandi bawa ponsel dan main, makan juga sambil main, di depan TV saja juga main. Sampai pagi lagi dia main."
Dari permainan itu, Valiandra punya teman baru. Bahkan pernah bilang ingin bertemu teman-teman komunitas pecinta Afakin. Dina sudah melacak keberadaan sang putri melalui history ojek online. Dari history itu diketahui perempuan kelahiran Jakarta, 2 Februari 1998 itu sempat singgah di sebuah swalayan dan terlihat di CCTV.
"Sejak dari swalayan, jejaknya tak diketahui lagi. Kata orang pintar, kondisi anak saya baik-baik saja. Semoga dia kembali dengan selamat," ujar Dina dengan mata basah.(J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved