Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KIOS-KIOS kami boleh terbakar, tetapi priuk nasi keluarga kami tidak akan beranjak dari sini. Pernyataan itu dipegang teguh oleh para pedagang di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pascakebakaran yang menghanguskan sekitar 1.630 kios, Kamis (19/1).
Mereka tetap bertahan di kawasan itu. Pedagang-pedagang yang kehilangan kios memilih menggelar lapak di sepanjang trotoar. Untuk menarik minat pembeli, dagangan diberi diskon secara besar-besaran.
Pemandangan tersebut terlihat sejak Sabtu (21/1). Barang-barang dagangan yang sempat diselamatkan pemiliknya dari amukan api, dijual dengan harga murah. Seperti Febrian, 36, pedagang pakaian, menawarkan baju dan celana di bawah harga pasar.
"Mau bagaimana lagi, dapur kami harus ngebul. Kami harus bisa melanjutkan hidup. Semua baju ini saya jual murah saja. Di mana lagi tempat kami menggelar dagangan kalau tidak di sini?" cetusnya.
Dia mengaku tidak mau ambil pusing dengan instruksi pengelola pasar untuk tidak menggelar dagangan di dekat puing-puing bangunan. Febrian berprinsip pihak pengelola melarang karena mereka tidak khawatir tentang kehidupan mereka.
"Mereka kan tidak perlu khawatir, besok bisa makan atau tidak. Kalau kami sebaliknya. Kami harus mencari duit terus supaya bisa makan," tegasnya.
Keresahan pascakebakaran juga dirasakan rekan-rekan Febrian. Pedagang barang elektronik, Gunawan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keberlangsungan bisnisnya di pasar bersejarah itu.
Baginya, solusi yang terbaik untuk para pedagang ialah segera mendapat kios baru. Hal itu akan membantu para pedagang yang menderita karena telah kehilangan barang-barang mereka.
Seperti Febrian, untuk mempertahankan hidup, dia terpaksa menjual murah beberapa barang elektronik yang dapat diselamatkan.
"Saya sangat pusing. Mau mencari kios baru, tapi pelanggan-pelanggan saya sudah banyak di sini. Untuk sementara, supaya anak-anak bisa tetap bersekolah, barang-barang yang selamat terpaksa saya jual ke keluarga dan tetangga dengan harga sangat murah," tuturnya.
Berbagai barang elektronik yang dilepas murah ialah kulkas, alat pengatur suhu ruangan, dan televisi. Potongan harga yang diberikan cukup besar. Gunawan menghargai barang-barang tersebut hanya seperempat dari harga wajar.
Keputusannya memberikan diskon hingga 75% dilakukan untuk mendapatkan dana tunai. Uang itu akan dipergunakan membiayai kebutuhan keluarga sehari-hari dan sisanya akan dijadikan sebagai modal.
Pascakebakaran, trotoar di kawasan Pasar Senen tidak pernah sepi. Siang hingga sore, trotoar itu dimanfaatkan para pedagang pakaian impor bekas. Di malam hari, pedagang kue menggelar dagangan di sana. Mereka membuat lapak seadanya.
Meski berdesakan, mereka tetap merasa lega karena tidak kehilangan pelanggan. "Yang berdagang kue di sini cukup kompak. Namanya rezeki, tidak akan lari meskipun berdesakan begini. Yang penting kami tidak kehilangan pelanggan," kata Sinta, pedagang kue di pasar pagi Senen.
Kekuatan kekerabatan para pedagang kue juga diungkapkan Maimunah. Menurutnya, para pedagang saling menjaga dan berbagi tempat untuk menjajakan kue-kue basah di trotoar. (Sru/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved