Warga Inginkan Taman Diperbanyak di Perkampungan

16/1/2017 07:00
Warga Inginkan Taman Diperbanyak di Perkampungan
(MI/ARYA MANGGALA)

"AW, mama," teriak Azka, 5, yang mengejutkan ibunya yang duduk tidak jauh dari tempat bermain. Dengan setengah berlari, Ira, 29, menghampiri anak keduanya yang menangis.

Rupanya tangan Azka tergores oleh besi di arena bermain Taman Bronbeek Jakarta Timur.

Taman yang terletak di tengah permukiman warga ini memang tidak pernah sepi.

Namun, beberapa fasilitasnya terlihat kusam dan rusak.

Bangku besi sudah kelihatan menghitam, rumput pun tumbuh tidak merata.

Di sudut taman terlihat kabel listrik aktif menempel di pohon.

Lantai yang sedianya untuk arena bermain bola juga sudah retak.

Tidak hanya itu, sampah pun terlihat berserakan.

"Taman ini jadi pilihan untuk melepas lelah. Anak bisa bermain, banyak juga jajanan yang lewat atau sekadar mangkal sebentar," kata Ira.

Namun, warga juga resah. Penyebabnya, taman ini juga sering dipakai untuk anak-anak muda berkumpul sambil minum minuman keras.

"Kalau malam atau sore menjelang magrib banyak tuh anak remaja yang kumpul sambil minum-minum. Kan kita resah juga. Mau ditegur gimana, namanya juga taman umum ya," ujar salah satu warga, Evi, 30.

Evi berharap pemerintah memperbanyak taman yang ada di perkampungan warga.

Hal ini dinilai lebih efisien membantu warga untuk saling berkumpul dan menjalin silaturahim.

Kondisi kurang terawat juga tampak di Taman Segitiga Intirub, Jakarta Timur.

Beberapa fasilitas taman terlihat sudah hilang seperti pagar pintu masuk dari besi setinggi sekitar 70 sentimeter.

Beberapa arena bermain anak tampak sudah berkarat dan sampah dibiarkan teronggok di beberapa sudut taman.

"Banyak nyamuk dan lembap. Lihat saja sampah banyak begitu, rumputnya juga sudah panjang," cetus salah satu warga, Ronald, 32.

Pemandangan berbeda dijumpai di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RTPRA) Kebon Pala.

Taman yang baru setahun diresmikan itu masih terawat rapi.

Masyarakat bebas keluar-masuk taman yang difasilitasi ruang laktasi dan perpustakaan itu sebelum jam tutup pukul 21.00 WIB.

Sastri, warga Kampung Makasar, Jakarta Timur, mengaku baru kali ini datang ke taman yang terbebas dari asap rokok.

Dirinya terkejut mengetahui taman Kebon Pala dilengkapi fasilitas perpustakaan.

"Saya terkejut juga, kok ada taman lengkap dengan perpustakaan," ujarnya.

Dia juga mengatakan perpustakaan Kebon Pala menjadi tempat favoritnya karena nyaman dan buku yang disajikan cukup lengkap.

"Karena anak saya masih kecil ya, masih usia 2,5 tahun, sukanya paling main ayunan dan lari-lari. Kalau ibunya suka baca komik," tambah Sastri. (Sru/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya