Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
“KALIAN boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja. Akan tetapi, tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.” Tulisan sastrawan Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Bumi Manusia itu seolah menampar anggota legislatif DKI Jakarta.
Saat ini, gudang ilmu alias perpustakan milik DPRD DKI Jakarta sepi dari pengunjung. Padahal, koleksi buku yang dimiliki perpustakan itu terbilang menarik. Di antaranya, ada yang bertema politik, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi pun ada. Kamus beragam bahasa, beberapa ensiklopedia, himpunan peraturan dan perundang-undangan, juga kumpulan peraturan daerah (perda) yang telah disahkan DPRD DKI.
Meskipun demikian, setiap harinya tidak banyak orang yang datang berkunjung ke sana. Elizha, salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di Subbagian Publikasi Dokumentasi dan Perpustakaan di Sekretariat Dewan, mengungkapkan ia lebih banyak berdiam diri daripada melayani pengunjung perpustakaan.
Dari buku tamu, rata-rata pengunjung setiap harinya kurang dari lima orang. Tidak ada tercantum nama anggota dewan. Hanya mahasiswa yang jurusannya berkaitan dengan koleksi buku yang berkunjung untuk urusan perkuliahan.
“Yang datang sangat jarang. Paling mahasiswa saja, anggota dewan apalagi (jarangnya),” imbuh Eli, sapaan Elizha, kemarin.
Eli mengatakan setidaknya ada 1.000 buku, termasuk dokumen perda, tersedia di perpustakaan. Namun, sistem katalog di perpustakaan DPRD belum terorganisasi rapi. Sangat disayangkan buku-buku bertema Jakarta tidak ada yang baru. Hanya buku-buku bertema edisi 1998 yang ada.
“Iya, koleksi buku, terutama yang soal Jakarta itu buku-buku yang menceritakan soal Jakarta lama saja, seperti di tahun 1998. Yang baru-baru belum ada,” imbuh Eli.
Perpustakaan yang semula berada di lantai satu Gedung DPRD DKI itu, saat ini tengah dipindahkan ke lantai lima. Tumpukan buku yang tadinya terparkir di rak-rak, kini diikat tali rafia dan berada di lantai empat. Adapun bagian perundang-undangan di ruang sekretariat dewan. Ruangan seluas 6x8 meter persegi itu kini sudah digunakan sebagai kantor Subbagian Protokol dan Perjalanan Dinas.
Nantinya, perpustakaan DPRD akan berada di lantai lima yang merupakan bagian dari kantor bagian perundang-undangan. Ruangan perpustakaan lebih besar ketimbang ruangan awal, dilengkapi ruang kearsipan khusus. Namun, akses menuju ke lantai lima dipastikan sulit. Untuk menuju perpustakaan, pengunjung harus masuk melalui lantai empat melewati kantor bagian perundangan, lalu menaiki tangga untuk menuju lantai lima.
Dengan kondisi tersebut, plus tidak ada upaya untuk membuat perpustakaan menjadi menarik, jangan harap ramai dikunjugi.(Yanurisa Ananta/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved