Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KALI Bekasi yang menjadi air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot, Kota Bekasi, tercemar. Itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bekasi karena dinilai lalai mengawasi perusahaan di sana sehingga memanfaatkan perubahan cuaca untuk membuang limbah ke aliran Kali Bekasi.
Penegasan ini disampaikan Manajer Penanganan Kasus dan Emergency Pespon Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Edo Rahman, kemarin.
Menurutnya, tindakan pemerintah Kota Bekasi yang akan memanggil 18 perusahaan yang diduga sebagai pembuang limbah B3 ke Kali Bekasi dinilai sudah tepat. Namun, pemanggilan ini jangan justru menjadi tempat verifikasi perusahaan-perusahaan tersebut.
"Harus ada ketegasan, jika salah pemerintah setempat jangan ragu menarik Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) perusahaan terkait bila terbukti bersalah," ungkap Edo. Kontrol rutin dari pemerintah, jelas Edo, amat diperlukan sehingga pemerintah bisa mengecek instalasi pengolahan limbah perusahaan di sana.
Apakah sudah sesuai prosedur atau belum, ini bisa mencegah perusahaan tidak memanfaatkan cuaca untuk membuang limbah cair yang belum diolah.
"Jangan-jangan ada perusahaan yang enggan olah limbah sebelum dibuang, memanfaatkan hujan, debit air meningkat lalu buang ke kali begitu saja," tuding dia.
Untuk itu, Pemkot Bekasi idealnya melakukan moratorium pembuangan limbah cair ke kali agar kondisi sungai dinormalkan seperti sedia kala,
"Pemerintah seharusnya jangan hanya menunggu ada perusahaan lapor atau ada kejadian baru mengawasi," sesal Edo.
Sebelumnya, pelanggan PDAM Tirta Patriot, Kota Bekasi, mengeluhkan kualitas pasokan air ke permukiman mereka sebab air bersih yang mereka terima berbau anyir dan besi.
Seperti yang dialami Noli Lianda, 25, salah satu pelanggan yang bermukim di Perumahan Wisma Asri, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara. Sejak Sabtu (31/12/2016), air yang keluar dari keran air rumahnya berbau dan tidak layak dikonsumsi.
"Biasanya, air yang keluar ini tidak berbau, entah mengapa sejak Sabtu kemarin ini tidak bisa dikonsumsi," keluh Noli. (Gan/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved