Pemkot Bekasi Tawarkan Opsi Tol Becakayu

Gana Buana
05/1/2017 08:37
Pemkot Bekasi Tawarkan Opsi Tol Becakayu
(Kendaraan proyek melintasi jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1 di Jalur Kalimalang Jakasampurna Bekasi---ANTARA/Yudhi Mahatma)

PEMERINTAH Kota Bekasi hingga kini masih melakukan negosiasi perubahan trase pada proyek pembangunan jalan layang Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Pemkot Bekasi punya keinginan kuat agar trase kedua Becakayu diubah.

Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Kota (Distako) Kota Bekasi Erwin Guwinda mengatakan pihaknya sampai saat ini masih membahas usulan perubahan rute jalan layang Tol Becakayu dengan para operator proyek dan juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pihaknya menawarkan beberapa opsi agar trase jalan layang tol tersebut tidak melalui Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. "Masih kita rapatkan dan diskusikan. Pemkot Bekasi masih berupaya agar trase tersebut tidak lewat tengah kota," jelas Erwin ketika dihubungi Media Indonesia, kemarin (Rabu, 4/1).

Erwin menjelaskan beberapa opsi yang ditawarkan, antara lain trase kedua Tol Becakayu dari Jakasampurna, Jalan KH Noer Ali melintas lurus menuju Jalan Hasibuan dan belok ke kiri menuju Jalan Kemakmuran.

Dengan begitu, posisi trase jalan layang hanya bergeser dari jalan utama Jalan Ahmad Yani ke jalan alternatif, yang terletak di belakang Kantor Pemerintah Kota Bekasi.

Selain itu, opsi lain lanjut, Pemkot Bekasi menawarkan agar trase Becakayu berakhir di Jalan Hasibuan dan masuk menuju Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sehingga misi pembangunan jalan layang Tol Becakayu membelah dari Bekasi Timu hingga Kampung Melayu tetap bisa terwujud. "Ini opsi yang kami tawarkan," kata Erwin.

Optimistis
Pada kesempatan sama, Kepala Bidang Fisik pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Bekasi Dadang Mulyana menambahkan saat ini pemerintah pusat belum membebaskan lahan di bagian utara Jalan Ahmad Yani. Jalan tersebut merupakan milik pengembang realestat PT Summarecon Bekasi Tbk.

Dengan kondisi itu, lanjut Dadang, pihaknya optimistis akan ada peluang perubahan trase kedua tol layang Becakayu. "Peluang mengubah trayek pada trase kedua pembangunan tol tersebut cukup besar. Kami yakin pemerintah pusat menyetujui hal itu," kata Dadang.

Dia memaparkan Pemkot Bekasi telah menawarkan trase kedua diubah lewat Jalan Kemakmuran atau belakang Kantor Pemkot Bekasi sampai Handa Agung, Bekasi Timur. Trase itu dianggap lebih menguntungkan pemerintah pusat.

Pemkot Bekasi selama ini sudah beberapa kali mengirimkan surat meminta perubahan trase. Namun, hingga kini tak pernah ada balasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera).

Pengerjaan tol layang Becakayu kembali dilanjutkan pada awal 2015. Ruas tol Becakayu yang rencananya memiliki panjang 21 kilometer itu, dalam pengerjaannya dibagi dalam dua tahap. Tahap I sepanjang 11,8 km dari Jalan DI Panjaitan sampai Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Adapun fase kedua ialah dari Jakasampurna sampai Jalan Raya Ganda Agung, Bekasi Timur, sejauh 9,2 km. Namun, pengerjaan proyek itu baru pada tahap I.

Secara terpisah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga berkukuh meminta perubahan trase Tol Becakayu. Pihaknya pun siap 'berperang' dengan pemerintah pusat.

"Nanti saya langsung akan menemui Pak Menteri (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono). Rumahnya di Bekasi, daerah Pengasinan" ujar Rahmat.

Alasan adanya perubahan karena bila ada jalan tol layang melintasi Jalan Ahmad Yani, akan merusak estetika Kota Bekasi. Apalagi Jalan Ahmad Yani merupakan wajah Kota Bekasi sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan bisnis.(Gan/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya