Mantan KSOP Muara Angke Diperiksa

MI
05/1/2017 09:35
Mantan KSOP Muara Angke Diperiksa
(Antara/M Agung Rajasa)

POLISI memeriksa mantan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke, Deddy Junaedi, terkait dengan kasus kebakaran kapal motor (KM) Zahro Express. Sementara itu, pemilik Zahro Express masih dalam pencarian.

Deddy diperiksa sebagai saksi terkait dengan keberangkatan pelayaran KM Zahro pada Minggu (1/1) lalu menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Hal itu bertujuan untuk mendalami dugaan kelalaian dari pelayaran kapal tersebut. Sebelumnya, Deddy telah dicopot dari jabatannya terkait dengan insiden itu.

Polisi juga masih mencari tahu keberadaan pemilik Zahro Express. Si pemilik tidak bisa ditemui di kediamannya. Padahal, polisi membutuhkan keterangan yang bersangkutan sebagai saksi.

"Kami bekerja sama dengan Direktorat Kriminal Umum mencari posisi dari pemilik kapal. Dia ini masih saksi, ya," tutur Direktur Polisi Perairan Polda Metro Jaya Kombes Hero Hendrianto, kemarin.

Sebelumnya, nakhoda Zahro Express atas nama M Nali ditetapkan sebagai tersangka. Ia diduga lalai dalam melayarkan Zahro Express. Hal itu disebabkan ia dianggap tak maksimal dalam menjalankan perannya sebagai nakhoda untuk melakukan pengecekan aspek keselamatan.

KM Zahro Express dibuat pada 2013 di Pulau Harapan. Biaya pembuatannya sebesar Rp1,8 miliar.

Sertifikat keselamatan penumpang Zahro Express baru diterbitkan pada 22 Desember tahun lalu. Sertifikat itu menjamin unsur-unsur pelayaran seperti radio, penerangan, isyarat marabahaya, hingga sarana penyelamat berada pada kategori layak.

"Masih kami koordinasikan dengan direktorat perhubungan laut untuk SOP yang dilakukan apa saja. Kami sedang koordinasi khususnya kapal laut antarpulau Indonesia," kata Hero.

Korban
Proses pencarian korban juga terus berlangsung. Wilayah pencarian mencakup Pelabuhan Tanjung Priok hingga Pelabuhan Tanjung, Karawang. Menurut rencana, proses pencarian korban akan terus berlangsung hingga hari ketujuh pascakejadian.

Sementara itu, Tim DVI Polri kembali mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran KM Zahro Express. Upaya itu masih menyisakan delapan jenazah lagi yang belum bisa diidentifikasi.

Kelima jenazah tersebut ialah Iwan Kurniawan, 40, asal Bandung, Eha Juleha, 52, asal Bogor, Aikusminar, 52, asal Bekasi, Indra Sumarni, 25 asal Jakarta Barat, serta George Bernard Cristoper, 26, asal Bogor.

Jenazah George ditemukan mengambang di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok kemarin pagi. Seusai jenazah diidentifikasi, polisi memastikan bahwa George juga termasuk korban terbakarnya KM Zahro Express.

Selanjutnya, jenazah-jenazah yang telah diidentifikasi langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Kini, tinggal delapan jenazah yang belum diidentifikasikan oleh tim DVI Polri. (Nic/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya