Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEJUMLAH pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Patriot mengeluhkan kualitas pasokan air ke pemukiman mereka. Sebab, air bersih yang seharusnya bisa dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga ini berbau besi dan anyir.
Hal itu dialami Noli Lianda, 25, salah satu pelanggan yang bermukim di Perumahan Wisma Asri, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Mulai akhir pekan lalu, Sabtu (31/12), air yang keluar dari kran air rumahnya berbau. Sehingga untuk kebutuhan memasak dan konsumsi tidak laik pakai.
"Biasanya, air yang keluar ini tidak berbau, entah mengapa sejak Sabtu kemarin ini tidak bisa dikonsumsi," ungkap Noli.
Menurut dia, air pasokan dari PDAM Tirta Patriot ini pun tidak bisa dipergunakan untuk mandi. Sebab, usai mempergunakan air tersebut kulitnya terasa gatal-gatal.
Karena itu, sebagai salah satu karyawati perusahaan BUMN di Jakarta, Noli terpaksa menumpang mandi di salah satu rumah kerabatnya yang berlokasi sekitar dua kilometer dari rumahnya. Kebetulan, rumah kerabatnya itu menggunakan pasokan air tanah sebagai pemenuh kebutuhan hariannya.
"Kalau mandi saya numpang, itu pun sehari satu kali karena jaraknya lumayan jauh, karena hari ini saya sudah mulai masuk kantor mandi pun saya sempat-sempatin, untuk minum akhirnya saya beli air galonan," jelas Noli.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, saat ini, pasokan air baku yang diolah di PDAM Tirta Patriot sebagian besar berasal dari Kali Bekasi.
Hulu Kali Bekasi dari wilayah Cikeas dan Cileungsi ini, rupanya banyak berdiri pabrik-pabrik yang kerap kali membuang limbah kimia ke aliran Kali Bekasi. Bahkan, kasus tercemarnya Kali Bekasi oleh zat-zat kimia bukan baru terjadi kali ini saja. Pada pertengahan Oktober 2015 kemarin, Kali Bekasi pun pernah tercemar.
Dari pemantauan yang diperoleh, ratuasan warga di bantaran Kali Bekasi, Jalan Rawa tembaga, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan bermai-ramai terjun ke aliran Kali Bekasi. Akibat peristiwa tercemarnya Kali Bekasi, ratusan ikan yang hidup di dalamnya pun mati.
Ebah, 31, warga sekitar mengaku sudah mengumpulkan kurang lebih satu kilogram ikan dari dalam aliran Kali Bekasi. Ikan-ikan tersebut diketahui mengambang di atas permukaan kali sejak pagi hari.
"Lumayan, banyak ikan yang 'mabok' kita tinggal serok, ada ikan mujaer, ikan baung, ikan tawes dan ikan mas," kata dia. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved