Terminal akan Diresmikan AC belum Menyala

27/12/2016 08:19
Terminal akan Diresmikan AC belum Menyala
(ANTARA/WAHYU PUTRO A.)

TERMINAL Pulo Gebang, Jakarta Timur, akan diresmikan pada Rabu (28/12). Namun, sejumlah kekurangan masih ditemui di sana-sini menjelang hari H.

Saat meninjau persiapan peresmian terminal itu, kemarin, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menemukan mesin pendingin ruangan (AC) yang belum beroperasi secara merata di semua ruangan, termasuk di ruang tunggu penumpang. Sumarsono merisaukan hal itu karena ruang tunggu penumpang merupakan ruangan tertutup. Jika AC belum menyala, dikhawa­tirkan itu bakal menyengsarakan penumpang.

“Biaya pemeliharaan AC memang agak kurang karena tidak dianggarkan secara khusus. Jadi, hanya menggunakan anggaran yang ada. Memang di tingkat manajemen itu ada kendala anggaran,” kata Sumarsono di sela-sela penin­jauannya.

Tak cuma itu, Sumarsono juga mengkritik jauhnya jarak antara posko kesehatan dan tempat berkumpulnya ratus­an sopir bus.

Padahal, sesuai dengan aturan di terminal itu, seluruh pengemudi harus diperiksa terlebih dulu sebelum menjalankan bus.

Pemeriksaan kesehatan meliputi tes tekanan darah dan tes urine. “Pemeriksaan kesehatan harus melalui registrasi SIM dulu hingga sopirnya bisa diperiksa. Namun, tempatnya jangan terlalu jauh,” jelas Sumarsono.

Dalam peninjauannya itu, ia juga menemukan belum berdirinya supermarket. Padahal, petunjuk arah yang menunjukkan supermarket telah terpasang di ruang tunggu penumpang.

Jika penumpang mengikuti petunjuk arah itu, langkah penumpang akan berakhir di tempat parkir motor, bukan supermarket.

“Meski demikian, secara keseluruhan persiapan sudah mencapai 90% dan siap diresmikan. Kekurangan yang masih ada bisa dikebut,” tegas Sumarsono.

Alat sementara
Di kesempatan yang sama, Wakil Kepala Dinas Perhubung­an DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan pihaknya optimistis segala kekurangan dapat diselesaikan menjelang peresmian.

Untuk persoalan pendingin ruangan yang tidak merata, pihaknya untuk sementara akan menggunakan mesin pendingin standing atau blower.

“Selama ini Terminal Pulo Gebang menggunakan anggaran rutin untuk membayar listrik, air, cleaning service, dan tagihan telepon. AC memang belum ada karena saat itu kewenangan pengelolaan belum jelas,” kata Sigit.

Karena itu, lanjutnya, pada APBD-P 2017, pihaknya telah mengajukan anggaran Rp900 juta untuk menyelesaikan masalah pendingin ruangan tersebut. (Aya/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya