Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Agus : Kita Harus Bersatu Tanpa Jadi Homogen

Damar Iradat
24/12/2016 19:07
Agus : Kita Harus Bersatu Tanpa Jadi Homogen
(ANTARA)

PERAYAAN Natal tahun ini dinilai dapat menjadi momentum menjaga kerukunan antarumat beragama. Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono mengharapkan peringatan Natal tahun ini dapat menghadirkan kebahagiaan sukacita dan saling menghormati.

"Saya berpesan pada seluruh masyarakat Jakarta. Mari kita junjung persatuan di negara kita," ungkap Agus di sela-sela blusukannya di kawasan Bidaracina, Jakarta Timur, Sabtu (24/12).

Dalam kesempatan itu, Agus mengingatkan, meski mayoritas warga Indonesia memeluk agama Islam, bukan berarti agama minoritas tidak mendapat tempat di Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh warga dapat menghormati perbedaan yang ada.

"Kita harus bersatu tanpa jadi homogen," kata dia.

Agus menceritakan, ia banyak mendapat dukungan dari berbagai kalangan, baik yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Budha, maupun Hindu. Mereka, jelas dia, mengharapkan agar Agus dan pasangannya, calon Wakil Gubernur Sylviana Murni dapat menjadikan kota yang aman, nyaman, dan tentram.

Untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, Agus juga mencanangkan program untuk membuat forum komunikasi antaridentitas. Forum ini, dinilai mampu merekatkan perbedaan yang ada di tengah masyarakat.

Komunikasi dalam forum tersebut, paparnya, perlu dibangun setiap saat, sehingga dapat mencegah isu-isu kontroversial. Sebab, Agus menilai pencegahan jauh lebih baik daripada menangani. Pertemuan forum ini, kata dia, dipastikan akan dilangsungkan secara reguler.

"Tak hanya di Balaikota tapi juga di saat bergerilya lapangan. Saya sudah komitmen, kami akan terus bergerilya ke lapangan. Pemimpin yang baik adalah yang di tengah masyarakat. Tak selalu formal tapi kita manfaatkan waktu yang baik," pungkas dia. (MTVN/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya