Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MENJELANG Natal dan tahun baru, harga dan pasokan bahan pokok di Jabodetabek cenderung stabil. Namun, terjadi lonjakan harga pada cabai merah dan rawit, telur, serta daging ayam, hingga lebih dari 20%.
Kenaikan itu diduga bukan karena minimnya stok atau permintaan melambung, melainkan sengaja dinaikkan pedagang. Kecuali cabai, yang pasokannya berkurang karena beberapa sentra produksi, salah satunya Probolinggo, Jatim, mengalami gagal panen.
"Di lapangan stok masih cukup. Permintaan pun hanya meningkat 2%. Hanya saja ada (pedagang) yang memanfaatkan momen akhir tahun dengan menaikan harga," kata Kadis Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Darjamuni, Jumat (23/12).
Di Pasar Baru Bekasi, sejak sepekan terakhir harga daging ayam naik dari Rp38 ribu menjadi Rp49 ribu. Sementara, di Pondok Labu Rp40 ribu.
Harga telur di Pasar Kramat Jati, Jaktim, menurut Nico, pemilik Toko Nico Putra, naik sejak awal pekan ini sebesar Rp5.000 menjadi Rp24 ribu.
Sedangkan harga beras, menurut Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi, terhitung stabil. "Beras IR 64 masih Rp8.200 per kilogram. Operasi pasar dilakukan dengan mendatangkan beras Bulog yang dijual Rp7.900 per kilogram. Minggu ini operasi sudah berjalan, beras didistribusikan ke pedagang turunan, bahkan harga bisa turun lagi nanti," ujar Arief.
Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jaktim, kata Arief, dipastikan aman dengan persediaan mencapai 37 ribu ton dan arus keluar masuk 3.100 ton per hari. Khusus untuk antisipasi permintaan jelang akhir tahun, 15.000 ton beras didatangkan. Sebanyak 8.000 ton telah didistribusikan dan 7.000 ton disalurkan bertahap sampai akhir tahun.
Operasi pasar murah
Untuk mengantisipasi kondisi harga di pasar-pasar wilayah Jakarta, Darjamuni menuturkan pihaknya berkoordinasi dengan BUMD sektor pangan, yakni Food Station, PD Pasar Jaya, dan Dharma Jaya melakukan operasi pasar murah di pasar tradisional dan rumah susun (rusun).
Sementara itu, di Pasar Kramat Jati, harga cabai terus meroket. "Harga cabai rawit merah naik jadi Rp80 ribu dari semula Rp60 ribu. Rawit hijau juga sama, jadi Rp75 ribu," kata Eva, pedagang sayur.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, cabai rawit merah bahkan dijual Rp90 ribu/kg. "Panennya kurang produktif serta larangan truk melintas saat masa-masa puncak libur," papar Asni, 50, pedagang.
Harga diatur pasar
Terkait dengan kenaikan harga beberapa komoditas, Sekretaris Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi Dedi Junaidi menyampaikan pemerintah tidak bisa mengintervensi. "Kami hanya melakukan pendataan dan pengendalian peredaran. Kalau harga sudah menjadi hak pedagang sesuai kondisi pasaran," tukas Dedi.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Tata Usaha Pasar Cisalak, Depok, Budi Heryanto. "Penyebab harga naik di pasar tradisonal karena sudah kebiasan pedagang menaikkan harga tiap jelang hari besar keagamaan seperti saat ini," kata Budi. (Aya/Gan/Mal/Beo /Put/KG/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved