Proyek Tendean-Ciledug Terbentur Pembebasan Lahan

Nur Azizah
22/12/2016 10:00
Proyek Tendean-Ciledug Terbentur Pembebasan Lahan
(MI/Galih Pradipta)

DINAS Bina Marga DKI Jakarta tengah mengebut pengerjaan jalan layang non tol Ciledug-Tendean yang seharusnya selesai akhir 2016. Namun, pembangunan proyek tersebut dipastikan molor hingga Februari 2017.

Kabid Simpang dan Jalan Tidak Sebidang (SJTS) Bina Marga Heru Suwondo mengatakan, proyek Tendean-Ciledug terbentur pembebasan lahan. Ada tiga lokasi yang masih dalam proses pembebasan, yakni jalan Swadarma, Ciledug, dan Kebayoran Baru.

"Di lapangan masih ada pembebasan lahan. Makanya pembangunan terhenti," kata Heru, Rabu (21/12).

Haru menargetkan pembayaran lahan tersebut selesai pada akhir tahun ini. Akibat kendala itu, pembangunan diperpanjang hingga Februari 2017.

"Sekarang baru selesai sekitar 95-96 persen. Kita harapkan paling lambat Februari selesai," ujarnya.

Jalan layang Tendean-Ciledug merupakan jalan layang terpanjang yang dibuat Pemprov DKI. Jalur sepanjang 9,3 kilometer tersebut digunakan khusus untuk Transjakarta koridor 13. Pembangunan jalan layang tersebut dimulai pada akhir 2015 dengan anggaran Rp2,5 triliun.

Pembangunan tersebut terdiri dari delapan paket, yakni paket jalan Kebayoran Lama, paket Kapten Tendean, paket Santa, paket Trunojoyo, paket Taman Puring, paket Seskoal, paket Kostrad, dan paket Adam Malik.

Seluruh paket dibangun di daerah yang padat sehingga kemacetan di daerah itu dipastikan akan semakin memanjang. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya