Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TERMINAL Pulogebang, Jakarta Timur, hingga kemarin masih sepi dari aktivitas.
Bus-bus antarkota masih enggan masuk ke terminal itu dan para penumpang juga lebih suka naik bus dari terminal bayangan.
Seperti kemarin, puluhan penumpang sedari pagi sudah menunggu keberangkatan di salah satu pul bus antarkota dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Di ruang tunggu, penumpang duduk di bangku besi yang diatur berjejer bersama tumpukan tas-tas besar dan kardus.
Keberadaan pul bus antarkota dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjamur di Jalan Bekasi Raya, Cakung, Jakarta Timur, atau tepatnya di depan pusat perbelanjaan Pulo Gadung Trade Centre.
Pul-pul bus tersebut berjarak tidak jauh, hanya beberapa ratus meter, dari Terminal Pulo Gadung.
Yani, 49, warga Kelapa Puan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, salah satu calon penumpang bus tujuan Ngawi, Jawa Timur, mengaku enggan naik bus dari terminal, termasuk dari Terminal Pulogebang.
"Pulogebang tempatnya jauh dan bikin bingung. Tempatnya kayak apa saja saya belum tahu. Lebih enak di sini, aman dan nyaman," ungkapnya.
Aman dan nyaman yang dimaksudnya itu ialah bebas dari gangguan calo.
Sekali pun Terminal Pulogebang disebut sebagai terminal modern, ia tak yakin terminal itu akan bebas dari calo.
"Enak naik bus di sini, lebih aman. Dari dulu saya malas naik dari Terminal Pulo Gadung. Sudah bau pesing, banyak calonya, suka menipu, dan suka memaksa. Tiket harga Rp120 ribu di loket dijual Rp250 ribu," ujar ibu tiga anak itu.
Terminal Pulogebang kan sudah lebih modern, Bu?
"Ah paling sama saja," tegasnya.
Sejak Juli 2016, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginstruksikan seluruh perusahaan otobus (PO) dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah harus pindah dari Terminal Pulo Gadung dan Rawamangun ke Pulogebang yang sudah selesai dibangun sejak 2012.
Kendati begitu, sebagian besar PO tak mau menuruti instruksi itu dengan alasan belum lengkapnya sarana-prasarana di Terminal Pulogebang.
Saat disambangi kemarin, Terminal Pulogebang masih belum siap melayani penumpang dengan baik. Petunjuk arah minim, bahkan membingungkan,
"Terminalnya sebetulnya bagus, megah, dan luasnya minta ampun. Tapi kok masuk sini malah membingungkan ya, saya bolak-balik harus tanya ke petugas. Sudah begitu, petugasnya kayak masih belum paham isi terminal ini," keluh Darto, 40, calon penumpang tujuan Yogyakarta.
Meski demikian, upaya merapikan terminal menjelang peresmian pada 28 Desember tengah dikebut.
Sejumlah kios yang ada di lahan komersial sudah mulai terisi.
Sejumlah pedagang ada yang berjualan baju, makanan dan minuman, buah-buahan, juga peralatan memasak dan sepeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved