Bangunan Liar Hambat Pengerukan

21/12/2016 06:20
Bangunan Liar Hambat Pengerukan
(MI/GALIH PRADIPTA)

BANYAKNYA bangunan liar di sepanjang tepi Kali Grogol dan jembatan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat mempersulit proses pengerukan kali yang mengalir di Kecamatan Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, hingga Cilandak, Jakarta Selatan.

Kesulitan dihadapi saat aparat Kecamatan Kebayoran Lama bersama Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan (Jaksel) dan Dinas Tata Air DKI akan melanjutkan pengerukan pekan lalu. Padahal, pengerukan sedimentasi Kali Grogol merupakan upaya jangka pendek yang paling maksimal untuk menambah kapasitas debit air kali.

Saat musim hujan seperti sekarang, Jalan Sultan Iskandar Muda serta bangunan-bangunan di sekitarnya di Kecamatan Kebayoran Lama kerap tergenang banjir hingga setinggi 50 sentimeter. Yang terkena banjir antara lain permukiman di Kelurahan Kebayoran Lama Utara dan akses masuk Gandaria City.

"Pada percobaan pengerukan tahap awal, 300 karung lumpur dibuang ke Waduk Rawaminyak. Namun, saat mau menlanjutkan pengerukan, kami terhadang permukiman warga sehingga alat berat tidak bisa masuk," kata Camat Kebayoran Lama Sayid Ali di Kantor Pemerintah Kota Jaksel, kemarin.

Sementara itu, keberadaan jembatan yang juga mengganggu akses alat berat yang akan mengeruk sungai antara lain berada di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara dan Kebayoran Lama Selatan. Di wilayah tersebut, tercatat ada 45 jembatan dengan lebar rata-rata 2 meter.

"Kami minta kebijaksanaan Pak Wali Kota untuk bisa membongkar jembatan itu. Jika alat berat tidak bisa masuk, Jalan Iskandar Muda dan permukiman akan terus digenangi air saat musim hujan," ujar Ali. Genangan di lokasi tersebut baru surut sekitar 1 hingga 2 jam kemudian.

Di sisi lain, upaya jangka menengah untuk mengatasi banjir, yakni dengan mengembalikan lebar Kali Grogol atau normalisasi yang idealnya 20 meter dari kondisi saat ini hanya 3 meter, belum bisa dilakukan. Jumlah unit rumah susun untuk merelokasi warga yang terkena dampak normalisasi terbatas.

Terkait dengan kondisi itu, Wali Kota Jaksel Tri Kurniadi menyatakan sudah mengeluarkan surat untuk membongkar jembatan-jembatan yang dibangun warga.

Untuk mempercepat laju air Kali Grogol dan mengurangi genangan di kawasan yang dilaluinya, Suku Dinas Tata Jaksel juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk membongkar tembok penahan air yang berada di area golf Pondok Indah. Put/J-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya